REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Partai Republik dan Demokrat sepakat menekan Presiden Barack Obama untuk menandatangani sanksi baru untuk Rusia, Senin (15/12).
Sanksi dibuat karena Rusia dianggap menyediakan senjata dan membantu separatis di Ukraina.
Legislasi berisi sanksi tersebut lolos di Kongres pada Sabtu. Namun White House mengatakan Obama mempertimbangkannya untuk jadi aturan hukum. Pemerintah melalui presiden akan mengevaluasi legislasi tersebut.
Sanksi yang diajukan menargetkan energi Rusia dan industri pertahanan. Anggota parlemen John Boehner mengatakan itu adalah komitmen keras karena perlakukan Rusia pada rakyat Ukraina. Ia mendesak Obama menandatanganinya segera.
Menurut Senator Bob Menendez, ketua dari komite hubungan luar negeri mengatakan anggota parlemen solider terhadap pemerintah Ukraina dan melawan agresi Vladimir Putin.
Legislasi tersebut akan menerapkan pinalti pada penyedia senjata negara Rusia Rosoboronexport dan perusahaan pertahanan Rusia lain yang terkait dengan Ukraina, Moldova, Georgia dan Suriah. Sanksi akan diperpanjang untuk mereka yang berada di perusahaan.
Legislasi tersebut akan memungkinkan Presiden menyediakan bantuan untuk Ukraina, termasuk penyediaan senjata anti tank, radar artileri hingga pesawat pengintai.