REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mendorong masyarakat provinsi itu untuk menjadikan sagu sebagai salah satu alternatif bahan makanan pokok pengganti nasi.
"Pangan saat ini di Riau masih kekurangan. Terjadi defisit 327 ribu ton beras. Sehingga harus dipasok dari provinsi tetangga dan bahkan diimpor," paparnya saat menjadi inspektur upacara Hari Ketahanan Pangan ke-34 di Provinsi Riau yang dilangsungkan di halaman Kantor Gubernur Riau, Pekanbaru, Rabu.
Padahal, menurut dia, provinsi tersebut memiliki bahan pokok sebagai alternatif yaitu sagu yang diolah jadi berbagai jenis makanan seperti mie sagu dan sangat cukup melimpah di Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kabupaten Indragiri Hilir.
Dia mengatakan, sagu memiliki kandungan karbohidrat yang sangat tinggi, sehingga dapat memberikan energi yang dibutuhkan manusia serta dapat dijadikan makanan pokok alternatif penganti selain beras. Namun masalahnya sagu belum populer ditengah-tengah masyarakat terutama di Riau.
Tanaman yang tumbuh subur di dua kabupaten di Riau tersebut, merupakan ciri khas negara ini karena banyak terdapat di Indonesia serta dimanfaatkan sebagai bahan makanan pokok kedua setelah beras.
"Untuk itu, kami sebagai pemerintah provinsi akan mendorong penggunaan sagu supaya menjadi bahan makanan pokok alternatif dan bisa semakin populer di Riau," ucap Arsyadjuliandi.