REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesian Police Watch (IPW) menyerukan agar calon Kapolri yang baru merupakan figur yang mampu mewujudkan revolusi mental di kepolisian. Pasalnya, saat ini Polri tinggal menghitung hari untuk mendapatkan Kapolri baru pengganti Jenderal Sutarman.
"Pertengahan Januari 2015 nama calon Kapolri baru sudah digodok di DPR. Namun diharapkan Kapolri baru adalah figur yang mampu mewujudkan revolusi mental di kepolisian" kata ketua presidium IPW Neta S Pane kepada ROL, Senin (22/12).
Selain itu, Neta menambahkan, Kapolri baru dapat meningkatkan profesionalisme kepolisian, dan mampu mempertahankan indenpendensi Polri di bawah Presiden. Berdasarkan penulusuran fakta (IPW), Neta mengungkapkan, sebagian besar jajaran kepolisian sudah sepakat mengedepankan figur Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri baru. Apalagi sejumlah petinggi Polri sudah mendapatkan Surat No/1016/Dit.Tipideksus/X/2010/Bareskrim tertanggal 20 Oktober 2010 yang ditandatangani Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Kombes Arief Sulistyanton.
Menurutnya, hasil penyidikan laporan transaksi keuangan atas nama Irjen Budi Gunawan terbilang wajar dan hasilnya sudah disampaikan kepada Kepala PPATK. Walau sebagian besar internal Polri mendukung Budi Gunawan, tapi tetap saja ada perwira yang mendukung figur lain. Bagi IPW, kata Neta, siapa pun yang menjadi Kapolri bukan masalah. Yang terpenting menurutnya adalah Kapolri baru harus mampu menjadi teladan dan segera mendorong jajaran Kepolisian agar meningkatkan kerja profesionalnya dan memperbaiki sikap maupun perilaku anggota Polri yang selama ini dikeluhkan masyarakat.