REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah mengancam akan mencabut izin ekspor perusahaan tambang tembaga terbesar di Indonesia, Freeport McMoran Indonesia. Izin ekspor Freeport terancam dicabut bila perusahaan ini tidak segera membangun smelter atau fasilitas pengolahan mineral hasil penambangan.
Presiden Direktur Freeport Rozik Soetjipto menyatakan, terkait smelter ini pihaknya sudah merencanakan untuk membangun di Gresik, Jawa Timur. "Sampai saat ini sudah sampai tahap basic engineering. Alternatif kami memang di Gresik ini," ujar Rozik di Kementerian ESDM, Selasa (23/12).
Namun, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Sukhyar menilai bahwa pembangunan smelter di Gresik tidak akan menjawab permintaan pemerintah untuk pemerataan pembangunan. Sukhyar menambahkan, Gresik di Jawa Timur telah memiliki infrastruktur yang memadai.
Lain halnya dengan Papua yang memang infrastruktur belum memadai, sehingga pembangunan smelter akan mendorong pembangunan di sana. "Saya nda mau tahu. Pokonga Freeport harus bikin smelter di Papua," ujar Sukhyar.
Sukhyar juga mengaku memang Freeport sempat mengajukan pengunduran tenggat waktu. Namun permintaan ini ditolak oleh pemerintah. "No way!" ujarnya.