Kamis 25 Dec 2014 19:54 WIB

Waspadai Konflik Sumber Daya Alam pada 2045

Foto udara sebuah kawasan pembukaan lahan untuk perkebunan Kelapa Sawit di kawasan Kabupaten Siak, Riau, Sabtu (22/6).
Foto: Antara
Foto udara sebuah kawasan pembukaan lahan untuk perkebunan Kelapa Sawit di kawasan Kabupaten Siak, Riau, Sabtu (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Skenario Indonesia pada 2045 adalah untuk mewaspadai ketika terjadi konflik Sumber Daya Alam (SDA) dalam rangka mempertahankannya untuk kemakmuran bangsa.

Tenaga ahli Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Prof Dr H Didin S D. SE mengatakan itu pada sosialisasi skenario 2014 yang diikuti pejabat pemerintah dilingkup Pemerintah Provinsi Sulbar, di Mamuju, Kamis (25/12).

Ia mengatakan, selain mewaspadai konflik SDA ketika terjadi skenario Indonesia 2045 juga untuk mewaspadai konflik ekologi dan lingkungan hidup budaya dan hubungan dunia. "Skenario 2045 bukan metodologi dalam membangun bangsa dan bukan visi misi seperti misi para kandidat politik untuk mencapai pemerintahan," katanya.

Namun, skenario 2045 negara itu akan seperti skenario di negara Afrika Selatan yang mampu mempertahankan pemerintahannya setelah kematian pemimpin terkemuka di negara itu yakni Nelson Mandela.

"Setelah Mandela wafat negara itu mampu mengembalikan harkat dan martabatnya karena memiliki skenario membangun bangsa, korupsi menurun di negara itu karena ada skenario sebelumnya yang dibangun," katanya.

Menurut dia, skenario Indonesia 2045 telah dibahas Lemhanas dengan mengundang para menteri dan sejumlah guru besar. Selain itu juga akan menyerap masukan dari pemerintah dan masyarakat di daerah.

"Skenario 2045 akan menjadi peringatan bagi negara dalam mempertahankan negara ini," katanya. Ia mengatakan, dalam skenario 2045 di daerah akan berbasis pada pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi, agro industri, dan ketimpangan serta konflik.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement