REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Menyambut malam pergantian tahun, Kesultanan Kasepuhan Cirebon akan menggelar Warsa Enggal 2015 di Panggung Budaya Taman Air Gua Sunyaragi Cirebon, Rabu (31/12), sekitar pukul 20.00 – 24.00 WIB. Selain sajian seni dan budaya, acara tersebut juga akan diisi doa akhir dan awal tahun.
"Acara ini melibatkan 300 seniman, 13 sanggar seni, teknologi lampu, 1000 kembang api, serta makanan dan jajanan khas Cirebon," ujar Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat.
Sultan menjelaskan, Cirebon kaya akan seni budaya dan obyek wisata. Namun selama ini belum digali secara maksimal. Dia menyatakan, acara tersebut merupakan langkah awal mempublikasikan kepada masyarakat dan dunia bahwa Cirebon kaya akan seni budaya dan obyek wisata.
"Melalui acara ini juga diharapkan bisa mengundang wisatawan nusantara dan mancanegara untuk hadir ke Cirebon," tegas Sultan.
Sultan mengatakan, acara Warsa Enggal 2015 dikemas secara apik, menyuguhkan kolaborasi kesenian tradisional dengan tata lampu dan 1000 kembang api. Acara akan diawali dengan doa akhir tahun dan awal tahun yang dipimpin penghulu dan kaum masjid Keraton Kasepuhan Cirebon.
Menurut Sultan, acara tersebut terbuka untuk umum. Masyarakat yang hendak menonton cukup membayar tiket seharga Rp 50 ribu dan Rp 150 ribu, dan bisa mendapat trompet tradisional serta sal/iket batik Cirebon.
Sedangkan sajian seni dan budaya yang akan ditampilkan dalam acara tersebut, yakni gamelan renteng dan kuda lumping, gembyung, brai, macapat, topeng panji, angklung bungko, tari bedaya kembang kanigaran, lagu Cerbonan, rampak topeng tumenggung, ronggeng bugis, tari kipas, dan topeng kelana.
Selain itu, adapula ‘Deklarasi Aja Isin Bebasan Cerbon’, yang rencananya akan dideklarasikan oleh Sultan Sepuh, wali kota Cirebon dan bupati Cirebon. Acara akan ditutup dengan pesta kembang api dan lagu-lagu yang diiringi gamelan dan organ.