Kamis 01 Jan 2015 09:49 WIB

Basarnas: Area Pencarian Diperluas Kembali

Rep: c01/ Red: Esthi Maharani
  Sejumlah anggota Basarnas mengevakuasi jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, di Lanud TNI AU Iskandar Pangkalan Bun, Kalteng, Rabu (31/12).  (AP/Achmad Ibrahim)
Sejumlah anggota Basarnas mengevakuasi jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, di Lanud TNI AU Iskandar Pangkalan Bun, Kalteng, Rabu (31/12). (AP/Achmad Ibrahim)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sebelumnya Badan SAR Nasional mempersempit sektor pencarian hanya menadi dua sektor saja untuk memaksimalkan proses pencarian korban maupun bagian pesawat AirAsia QZ8501. Akan tetapi, saat ini Basarnas kembali memperluas sektor pencarian.

"(Panjangnya) 150 nautical mile (nm), kelebaran 90  nautical mile," terang Deputi Operasional Badan SAR Nasional (Basarnas) Mayor Jendral TNI Tatang Zainuddin pada awak media di gedung Basarnas, Kemayoran, Kamis (1/1).

Area pencarian korban maupun kepingan pesawat AirAsia QZ8501 kini dibagi menjadi empat sektor, yaitu sektor I, II, III dan IV. Penyisiran di sektor I dan sektor II dilakukan oleh TNI Angkatan Udara (AU). Pada sektor I, Basarnas mengerahkan pesawat CN 259 TNI AU, sedangkan pada sektor II, Basarnas mengerahkan pesawat CN 130 TNI AU.

Untuk sektor III dan sektor IV, Basarnas mengerahkan pesawat bantuan dari Korea Selatan. Pada kedua sektor ini, pesawat bantuan dari Korea Selatan yang dikerahkan ialah pesawat P3 Orion Rokaf.

Untuk mendukung pencarian di area yang telah diperluas ini, Basarnas juga melakukan penambahan armada. Saat ini Basarnas telah menambahkan 11 kapal dari Perhubungan Laut. Mengingat perkiraan ketinggian ombak hingga pukul 13.00 WIB nanti tidak terlalu tinggi, yaitu 2 hingga 2,5 meter, penyisiran akan dilakukan melalui jalur laut dan juga udara.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement