Kamis 01 Jan 2015 19:30 WIB

Ini Cerita Haru Keluarga Korban QZ8501 (2)

Rep: c13/ Red: Bilal Ramadhan
Keluarga korban penumpang pesawat Air Asia QZ 8501 di Crisis Center, Bandara Internasional Juanda, Surabaya (Selasa (30/12).
Foto: AP/Trisnadi Marjan
Keluarga korban penumpang pesawat Air Asia QZ 8501 di Crisis Center, Bandara Internasional Juanda, Surabaya (Selasa (30/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Hilangnya kontak pesawat AirAsia QZ8501 telah menjadi pukulan berat bagi keluarga korban. Kondisi ini juga tentu menjadi catatan penting bagi dunia penerbangan Indonesia ke depan.

Sekitar 162 orang penumpang dikonfirmasi berada di pesawat tersebut. Dari sejumlah penumpang tersebut, berikut ini cerita keluarga korban seperti yang dikutip CNN.

Donna Indah Nurwatie, Gusti Made Bobi Sidartha, Gusti Atu Putriyan Permata, Gusti Ayu Made Keish Putri

Awalnya, Maria Endang tidak percaya keluarganya berada di pesawat Air Asia QZ8501. Tapi setelah dia mengetahuinya, wanita berusia 65 tahun ini pun mendatangi posko untuk mengetahui secara nyata.

Maria menjelaskan telah melihat nama menantunya di dalam daftar penumpang. Tapi, dia mengaku tidak memberitahukan informasi ini kepada suaminya.  Ini dilakukannya agar suaminya tidak panik.

"Aku baru memberitahukannya setelah melihat nama putri dan dua cucu perempuannya juga ada dalam daftar penumpang," ujarnya.

Maria mengaku sudah menerima tragedi besar ini. Tapi, dia terus mempertanyakan alasan putrinya bisa menjadi salah satu korban pesawat ini.

"Aku tahu ini tragedi yang besar. Tapi mengapa ini terjadi pada putri saya? Meski begitu, aku masih percaya kita akan dipertemukan kembali di akhirat kelak. Oleh karena itu, saya akan terus berdoa dan mohon ampun atas dosa-dosa mereka kepada Tuhan," ujar Maria.

Suaminya, Imam Sampurno menyatakan sudah mengetahui jenazah dan puing juga telah ditemukan. Ini berarti mereka harus siap untuk menerima kenyataan. Dia mengaku hanya bisa mengaharapkan keajaiban atas keselamatan keluarganya itu.

Alain Oktavianus Siauw

Louis Sidharta mengaku sedang menuju ke bandara untuk menjemput tunangannya. Namun, pertemuan yang dia impikan tersebut terpaksa harus pupus setelah pesawat QZ8501 dinyatakan telah hilang kontak.

Di tengah para wartawan, Sidha menerangkan seharusnya dia bisa menikmati liburan bersama dengan kekasihnya tersebut. Apalagi, lanjutnya, beberapa waktu ke depan mereka akan menikah. "Ini menjadi liburan terakhirnya dengan keluarga yang dia cintai," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement