REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Takmir Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya menggelar Salat Ghaib untuk mendoakan korban jatuhnya pesawat Air Asia QZ-8501.
"Kami mengajak jamaah untuk mengikuti Salat Ghaib setelah Salat Jumat usai," kata Humas Masjid Al-Akbar Helmy M Noor di Surabaya, Jumat.
Petugas petugas motivator dari Kementerian Agama (Kemenag) Kota Surabaya H Farmadi Hasyim menjelaskan pihaknya menerjunkan sembilan motivator agama di RS Bhayangkara Mapolda Jatim.
"Mereka bertugas memberikan pengertian dan menyemangati keluarga korban yang umumnya cukup labil dan panik, sehingga emosinya cukup mendalam," katanya usai mengikuti salat ghaib.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Surabaya itu menjelaskan tugasnya adalah memberikan pengertian dan menjelaskan kepada keluarga korban akan keberadaan musibah yang menimpa.
"Sembilan petugas dibagi dalam tiga shift yang setiap shift bertugas selama lima jam," katanya.
Pria yang juga Wakil Ketua PW Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Jatim itu, menjelaskan para pendamping keluarga korban musibah Air Asia itu dipilih secara ketat.
"Itu karena kami mendampingi orang-orang dengan rasa kehilangan keluarga yang mendalam, sehingga kami diharapkan bisa mengembalikan rasa kepercayaan diri para keluarga korban," jelasnya.
Namun, dengan panduan doa dan penjelasan seputar hakikat musibah, banyak keluarga korban yang akhirnya bisa menerima kenyataan, lalu bersabar dan berdoa agar para almarhum adalah "syuhada' fillah".