Jumat 02 Jan 2015 17:09 WIB

Bambang: Jangan Paksa Golkar Keluar dari KMP

Rep: C13/ Red: Bayu Hermawan
  Ketua Fraksi Golkar DPR Ade Komarudin (kanan) didampingi Sekretaris Fraksi Bambang Soesatyo memberikan keterangan terkait pelaksanaan Munas Golkar Jakarta di Jakarta, Ahad (7/12). (Antara/Wahyu Putro)
Ketua Fraksi Golkar DPR Ade Komarudin (kanan) didampingi Sekretaris Fraksi Bambang Soesatyo memberikan keterangan terkait pelaksanaan Munas Golkar Jakarta di Jakarta, Ahad (7/12). (Antara/Wahyu Putro)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bendahara Umum Partai Golkar versi Munas Bali, Bambang Soesatyo menegaskan tidak ada yang bisa memaksa Golkar untuk keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP). Menurutnya, peringatan ini berlaku bagi siapapun yang memaksa Golkar untuk keluar.

"Jangan paksa Golkar keluar dari KMP," tegasnya kepada Republika Online (ROL), Jumat (2/1).

Ia mengatakan, Indonesia membutuhkan Golkar dan KMP sebagai penyeimbang pemerintah. Selain itu, Indonesia juga butuh partai kritis. Hal ini dilakukan agar tidak ada lagi penyalahgunaan kekuasaan dan perampokan keuangan negara, seperti kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dan skandal Century pada dua pemerintahan sebelumnya.

Menurutnya apabila ada pihak atau kelompok yang ingin memaksa Golkar kembali menjadi bagian pemerintahan, maka patut dipertanyakan motifnya. Ia menilai kelompok-kelompok yang ingin Golkar keluar dari KMP mempunyai dua motif.

Pertama, bisa jadi dimaksudkan agar konspirasi kejahatan mereka pada rakyat dan negara terlindungi. "Sebab tidak ada parpol kuat yang kritis," katanya.

Kedua, terdapat oknum Golkar yang masih bermimpi jadi menteri dan berharap ada reshuffle kabinet. Sehingga, lanjutnya, mereka memaksa  dan menjual murah partai Golkar untuk kembali menjadi hamba kekuasaan. Padahal ini dilakukan mereka atas nama kepentingan pribadi dan bukan mengatasnamakan kepentingan partai.

.

Bambang mengaku kondisi Golkar sangat memprihatinkan. Menurutnya Golkar seolah-olah kehilangan jati diri karena tiba-tiba bernuansa premanisme. Seperti, bersikap saling gertak dan saling ancam.

"Padahal itu bukanlah budaya dan karakter partai Golkar," ucapnya.

Menurutnya sejak dulu Golkar selalu menggunakan cara-cara yang bermartabat. Juga, selalu besikap elegan yang berdasarkan aturan dan hukum.  Bambang menduga kondisi ini karena ada kekuatan yang tak terlihat.

Golkar menilai mereka sedang bermain dan menghancurkan partai Golkar denga menggunakan elit Golkar yang kecewa. Ia menambahkan, mereka digunakan sebagai kuda troya untuk menghancurkan partai Golkar dari dalam. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement