REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Pos Komando Disaster and Victim Identification (DVI) untuk penanganan korban kecelakaan pesawat Air Asia QZ 8501 yang berada di Surabaya, dikabarkan akan dipindahkan ke Pangkalan Bun, Kalimatan Tengah.
"Itu (kemungkinan pemindahan posko DVI) akan dipertimbangkan. Sedang dipertimbangkan," kata Kapusdokkes Mabes Polri, Brigjen Arthur Tampi di RSUD Sultan Imanuddin, Jumat (2/1).
Saat memberi keterangan, Arthur didampingi Direktur Eksekutif DVI, Komisaris Besar Anton Castelani. Keduanya tampak tidak mengiyakan, namun tidak pula membantah kemungkinan pemindahan Posko DVI tersebut.
Wacana pemindahan Posko DVI ke Pangkalan Bun muncul mengingat jenazah korban yang ditemukan maupun yang belum ditemukan, sudah dalam kondisi pembusukan lanjut sehingga makin sulit dikenali.
Untuk mencegah kerusakan lebih parah terhadap jenazah, dipertimbangkan tim DVI yang bergeser ke Pangkalan Bun untuk melakukan identifikasi langsung di RSUD Sultan Imanuddin.
Meski belum memastikan pemindahan Posko DVI, namun tim terlihat memantau kondisi ruangan dan lingkungan RSUD Sultan Imanuddin.
Didampingi sejumlah pejabat rumah sakit, rombongan melihat sejumlah ruangan yang kemungkinan akan digunakan jika Posko DVI dipindah ke RSUD Sultan Imanuddin.
Saat ini Posko DVI Biddokkes Polda Kalteng di RSUD Sultan Imanuddin menempati bangunan berlantai dua. Pihak rumah sakit memastikan masih banyak ruangan lainnya yang bisa digunakan untuk menampung jenazah