REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Fernando Torres mengincar trofi demi trofi untuk Atletico Madrid. Setelah El Nino diperkenalkan di depan 45 ribu suporter Atletico di Vicente Calderon pada Ahad (4/1).
Torres terpaksa menyaksikan dari tribun penonton ketika Atletico menang 3-1 atas Levante pada Sabtu (3/1). Karena kepindahannya dari AC Milan belum selesai secara resmi sampai bursa transfer Italia dibuka pada Senin (5/1).
Bagaimanapun, El Nino, yang merupakan kapten Atletico sebelum pindah ke Liverpool pada 2007, siap melakukan debut keduanya untuk klub melawan rival abadi Real Madrid di Piala Raja pada Rabu (7/1).
"Di luar lapangan saya telah melalui banyak hal. Di level pribadi, saya semakin matang dan sangat gembira bisa berada di sini," kata Torres.
"Di level olahraga, beberapa hal juga berubah. Pada usia 24 tahun saya menyadari sesuatu dengan sangat keras bahwa saya perlu untuk pergi sehingga baik klub maupun saya dapat berkembang." kata Torres menambahkan.
"Itu merupakan momen tersulit dalam karier saya. Klub telah berkembang dan waktu membuktikan bahwa (langkah) kami tepat. Saya juga memenangi trofi-trofi, namun saya ingin memenangi trofi-trofi di sini." ucap Torres.
Ironisnya ketika status Atletico telah menanjak dalam beberapa tahun terakhir menyusul penunjukan mantan rekan setim Torres, Diego Simeone, sebagai pelatih, pemain internasional Spanyol itu mengalami keterpurukan jangka panjang.
Pemain 30 tahun itu gagal menjawab label harganya sebagai rekrutan termahal sepanjang sejarah sepak bola Inggris, yakni ketika Torres pindah dari Liverpool ke Chelsea pada 2011 dengan biaya transfer 50 juta pound.
Masa peminjaman empat bulan yang tidak menggembirakan di Milan diikuti dengan Torres yang hanya mencetak satu gol dari sepuluh penampilan untuk raksasa Italia tersebut.
Walau demikian, sampai sekarang Torres masih dikenang di Vicente Calderon. El Nino mencatatkan 82 gol dari 214 penampilan saat berkarir di sana, termasuk memimpin tim tersebut kembali ke kompetisi strata tertinggi Spanyol pada 2002.