REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono mengaku tak khawatir dengan keberadaan sejumlah militer asing yang berada di Indonesia untuk membantu pencarian pesawat Air Asia QZ8501.
Menurut dia, pertahanan Indonesia tidak akan terancam hanya karena kedatangan beberapa kapal milik militer asing.
"Kekhawatiran itu terlalu berlebihan. Itu menjurus ke fitnah. Yang penting orang menolong kita, kita harus menghargai sehingga orang yang terkena musibah bisa tertolong," ujarnya usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Senin (5/1).
Menurutnya, kalaupun ada negara yang ingin menguntit pertahanan Indonesia, mereka tentu akan menggunakan peralatan yang lebih canggih. Bukan dengan mengirim kapal dengan kedok misi kemanusiaan.
"Ilmu dan keadaan sudah berubah. Kita tidak bisa cuma didatangi kapal segitu untuk kemanusiaan terus bisa mengintai pertahanan kita. Tidak lah. Kan ada satelit, ada macam-macam peralatan tekonolgi yang bisa mengintip pertahanan, bukan dengan satu dua kapal," ujar Hendro.
Seperti diketahui, sejumlah negara ikut turun tangan untuk membantu pencarian pesawat AirAsia QZ 8501 yang hilang. Negara-negara tersebut yakni Singapura, Malaysia, Australia, Rusia, Amerika Serikat, dan Korea Selatan.
Masing-masing negara membawa peralatan pencarian sendiri, ada yang membawa helikopter, kapal laut, dan pesawat.