REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kembali mengeluarkan video propaganda yang melibatkan tawanan asal Inggris John Cantlie. Akan tetapi video kali ini berbeda dengan video-video ISIS sebelumnya.
"Halo, saya John Cantlie, dan hari ini kita sedang berada di puncak dunia di Mosul, memandang kota terbesar kedua di Irak," ujar Cantlie di awal tayangan video ISIS tersebut.
Ini merupakan video ISIS ketujuh yang melibatkan Cantlie di dalamnya. Video sebelumnya dirilis pada Oktober lalu. Dalam video tersebut, Cantlie terlihat sebagai reporter yang sedang meliput di tempat yang kemungkinan terletak di Kobani.
Sejauh ini, Cantlie terlihat dalam kondisi baik. Ia terlihat lebih sehat dan tak lagi terlihat dengan seragam tahanan oranye yang sebelumnya kerap ia kenakan dalam video-video ISIS. Cantlie juga terlihat dapat berkeliling dengan bebas dalam video ISIS tersebut.
Akan tetapi, mengingat video-video kekejaman ISIS sebelumnya, bukan tidak mungkin jika video yang memunculkan Cantlie ini merupakan sebuah propaganda. Analis Koresponden CBS, Juan Zarate, menyatakan bahwa jelas sekali ISIS sedang menggunakan Cantlie sebagai alat propaganda atau bidak catur. Ia juga menilai ISIS akan terus melakukan hal tersebut.
Zarate menilai video tersebut jelas mencoba untuk menyanggah kesan yang dibentuk oleh media barat bahwa di Mosul terjadi kekacauan, tekanan serta keterbatasan pasokan. Video ini, lanjut Zarate, merupakan cara ISIS untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan ISIS memiliki kontrol terhadap lingkungannya.
Video ini juga dimanfaatkan ISIS untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam memerintah, mengontrol, menjaga ketertiban, hingga menyediakan layanan kesehatan. Karena itu, Zarate menilai jelas sekali bahwa video tersebut merupakan propaganda yang dilayangkan oleh ISIS. Meski begitu, berita baik dari video ini ialah Cantlie masih dalam kondisi baik.
"Secara umum ia (Cantlie) terlihat lebih baik, tapi hanya Tuhan yang tahu kondisi seperti apa yang ia derita di balik itu," ujar Zarate.
Berikut Videonya: