REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FHB Soelistyo mengatakan seluruh kekuatan personel tim SAR gabungan dan alat sudah berada di lokasi operasi pencarian pesawat Air Asia QZ8501.
"Jadi tidak ada lagi kita kekurangan alat, tidak ada lagi kita kekurangan sistem di misi operasi mulai dua hari ini. Semua sudah ada, alat ada, sistem ada, tinggal bagaimana kita berupaya melakukan pencarian-pencarian itu," kata Soelistyo dalam keterangan pers di Kantor Pusat Basarnas, Jakarta, Selasa (6/1).
Pada operasi pencarian hari ke-10, ia mengatakan cuaca bersahabat, sehingga sejak pukul 06.05 WIB, personel tim SAR gabungan di lokasi pencarian sudah mulai bekerja. Bahkan beberapa penyelam sudah turun di sektor prioritas kedua yang baru ditetapkan Basarnas.
Ada lima kapal yang memiliki alat dengan kemampuan mendeteksi di bawah air saat ini bekerja di sektor prioritas kedua, beberapa di antaranya adalah KRI Hasanuddin, KRI Usman Harun, kapal Geosurvey, dan kapal riset Baruna Jaya I.
Hingga Selasa pagi, ia mengatakan total korban jatuhnya pesawat Air Asia di sekitar Teluk Kumai, Kalimantan Tengah, yang berhasil ditemukan dan dievakuasi 37 jenazah. Serpihan dari pesawat turut dievakuasi untuk keperluan penyelidikan penyebab jatuhnya pesawat dengan rute penerbangan Surabaya--Singapura tersebut.
"Total masih tetap sama 37 jenazah, belum ada perubahan dari kemarin saya sampaikan. Yang serpihan kursi dan entah apa lagi tidak kami sebutkan lagi di sini, pasti dievakausi untuk kepentingan investigasi," ujar dia.
Pelaksanaan pencarian di hari ke-10, menurut dia, tetap dilaksanakan di empat sektor yang sejak awal ditetapkan dan dua sektor prioritas. Selain kelima kapal yang bekerja di sektor prioritas kedua, tim pencarian lain tetap melakukan operasi di empat sektor yang telah ditentukan, utamanya mencari korban dan serpihan yang kemungkinan terbawa arus.
Pesawat Air Asia QZ8501 dengan rute penerbangan Surabaya--Singapura yang dipastikan jatuh di perairan sekitar Teluk Kumai, Kalimantan Tengah, pada Minggu pagi (28/1), membawa 155 penumpang, enam awak kabin, dan satu teknisi pesawat.