REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Tim penyelam gabungan hari ini berhasil menemukan bagian ekor pesawat Air Asia. Bagian pesawat itu ditemukan oleh dua penyelam dari Batalyon Taifib 2 Marinir, Serma Mar Bovlen dan Serka Mar Sudarna, dalam posisi terbalik.
Direktur Operasional Badan SAR Nasional (Basarnas), Supriyadi menjelaskan penemuan tersebut berawal dari hasil side scan oleh kapal GeoSurvey. Saat itu kapal GeoSurvey mendapat gambaran satu objek di bawah laut.
Hasil temuan tersebut ditindaklanjuti dan diketahui bahwa ekor pesawat dalam kondisi terbalik dengan sebagian lempengannya terbenam di lumpur.
"Lalu dilakukan penyelaman ROV untuk buktikan kebenaran, maka kami lakukan penyelaman oleh tim marinir yang ada di KRI Banda Aceh. Lalu itu sebagai bukti ada huruf A, X, C (di badan ekor). Merupakan itu bagian ekor dan kondisinya terbalik," jelasnya, Rabu (1/7)
Saat ini, lanjut Supriyadi, sedang ditelusuri di mana kotak hitam berada. Dia juga menjelaskan, untuk, pengangkatan ekor pesawat sendiri membutuhkan strategi yang jelas karena sebagian badan pesawat terbenam lumpur.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo menjelaskan bahwa semua proses yang berjalan, belajar dari pengalaman Indonesia dalam melakukan evakuasi.
"Nanti juga direncanakan untuk mengangkat badan pesawat, dengan cara menggelembungkan balonnya sehingga bisa naik ke atas," ujarnya.
Dalam penemuan ini, ada satu bodi yang berukuran besar. Sehingga bila nantinya bagian badan pesawat ini diangkat kemungkinan terdapat banyak jasad korban di dalamnya.