Jumat 09 Jan 2015 18:00 WIB

Tim DVI Andalkan Data DNA untuk Identifikasi Jenazah Air Asia QZ8501

Red: Bilal Ramadhan
Tim SAR membawa peti jenazah korban pesawat Airasia QZ8501 di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Sabtu (3/1).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Tim SAR membawa peti jenazah korban pesawat Airasia QZ8501 di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Sabtu (3/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA-- Tim "Disaster Victim Identification" Kepolisian Daerah Jawa Timur mulai mengandalkan data DNA untuk mengidentifikasi dan mengetahui identitas korban pesawat AirAsia QZ8501.

"Tim mulai menggunakan data DNA sebagai data primer untuk identifikasi korban," kata Kepala DVI Polda Jatim, Kombes Pol Budiyono kepada wartawan di Posko Crisis Centre Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani Surabaya, Jumat.

Ia mengakui kondisi korban yang nyaris sudah tidak dikenali membuat timnya mengandalkan DNA sebagai identifikasi dan diyakini hasilnya tidak salah. Budiyono menjelaskan dan mengklarifikasi pertanyaan wartawan yang menanyakan DNA sebagai identifikasi dengan meyakinkan keakuratannya.

"Sesui dengan statistik polulasi Indonesia perbandingannya adalah 1 dibanding 6.000 triliun," katanya.

Kabid Dokkes Polda Jatim itu juga mengakui semakin lama memang menjadi kendala dan tingkat kesulitannya semakin tinggi. Menurut dia, DNA tidak harus dari keluarga yang sedarah atau vertikal seperti orang tua kandung atau anak kandung, namun bisa dari mencari dan mengumpulkan barang pribadi korban yang biasa dipakai.

"Ini menghindari tentang bagaimana jika sekeluarga yang menjadi korban. Tim DVI bisa menggunakan sisir, sikat gigi, alat pencukur jenggot atau kumis hingga pakaian pribadinya," kata dia.

Sementara itu, terkait masih adanya belasan jenazah yang belum teridentifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara, Tim DVI meminta semua pihak bersabar karena yang dibutuhkan bukan kecepatan, melainkan ketepatan.

"Kami bekerja pagi, siang dan malam untuk mengungkap kebenaran identitas sehingga bisa dipertanggungjawabkan secara hukum," katanya.

Hingga hari ketiga belas, dari 41 jenazah yang sudah diterima RS Bhayangkara, sebanyak 27 jenazah sudah berhasil teridentifikasi dan diserahterimakan ke keluarga, sedangkan 14 jenazah lainnya masih dalam proses lebih dalam.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللّٰهِ ۗوَالَّذِيْنَ مَعَهٗٓ اَشِدَّاۤءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاۤءُ بَيْنَهُمْ تَرٰىهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَّبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيْمَاهُمْ فِيْ وُجُوْهِهِمْ مِّنْ اَثَرِ السُّجُوْدِ ۗذٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى التَّوْرٰىةِ ۖوَمَثَلُهُمْ فِى الْاِنْجِيْلِۚ كَزَرْعٍ اَخْرَجَ شَطْـَٔهٗ فَاٰزَرَهٗ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوٰى عَلٰى سُوْقِهٖ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيْظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ ۗوَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ مِنْهُمْ مَّغْفِرَةً وَّاَجْرًا عَظِيْمًا ࣖ
Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar.

(QS. Al-Fath ayat 29)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement