Selasa 13 Jan 2015 18:05 WIB

Operasi Evakuasi Utama Air Asia Akan Dihentikan

Rep: C74/ Red: Bayu Hermawan
Pemotongan Ekor Pesawat. Petugas memotong badan pesawat Air Asia QZ8510 di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kalteng, Senin (12/1).
Foto: Republika/ Wihdan
Pemotongan Ekor Pesawat. Petugas memotong badan pesawat Air Asia QZ8510 di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kalteng, Senin (12/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas), Marsekal Madya Bambang Soelistyo mengatakan operasi utama evakuasi korban Air Asia QZ 8501 memang akan dihentikan. Namun akan digantikan dengan operasi evakuasi harian.

Bambang mengatakan akan mengurangi kekuatan asing karena Indonesia memiliki kekuatan, sistem dan alat yang sama dengan yang dimiliki negara yang selama ini membantu proses evakuasi.

"Jadi jangan prasangka Bapak-Ibu, operasi akan berhenti," katanya kepada keluarga korban di Crisis Center Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Selasa, (12/1).

Bambang menjelaskan operasi ini mempunyai Standar Operasional. Artinya ada awal dan akhir. Operasi gabungan akan ditutup. Tetapi ada operasi harian yang terus dilakukan. Bambang meyakinkan tidak ada sistem dan alat yang berubah.

"Hanya namanya saja, kulitnya," kata Bambang.

Bambang mengatakan banyaknya personil tidak berkorelasi langsung dengan berhasilnya misi evakuasi. Sekarang, tambah Bambang, area evakuasi semakin spesifik dan dipersempit. Sehingga yang kini dibutuhkan sistem yang efesien dan efektif.

"Bentuknya menjadi operasi harian, Namanya operasinya saja yang berubah. Bukan banyak yang kekuataan tapi yang kita butuhkan sistem, kita sudah memiliki kapal-kapal yang dapat melacak di dasar laut seperti Kapal Baruna Jaya dan Kapal Geosurvey," jelas Bambang.

Bambang mengatakan sampai saat ini operasi gabungan terus dilakukan. Bambang belum menyatakan kapan operasi harian akan dilakukan dan operasi gabungan akan ditutup. Ia mengatakan keluarga korban sudah memahami realita di lapangan.

"Nanti akan saya sampaikan jika memang akan ditutup," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement