REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN --- Banjir akibat meluapnya air sungai Cilember menyebabkan ribuan rumah di 12 desa yang berada di Kecamatan Panimbang dan Kecamatan Cikesik, Pandeglang, Banten terendam, Selasa (13/1).
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 13.054 rumah yang terendam dengan 21.528 jiwa terdampak banjir.
Rinciannya, Desa Panimbang Jaya ada 4.926 unit rumah yang kebanjiran, Desa Mekarjaya 178 unit rumah, Kampung Leuwigede 235 unit rumah, Kampung Leuwimuja 2 unit rumah, Kampung Cikocang 217 unit rumah, Desa Umbulan 48 unit rumah, dan Desa Rancaseneng 118 unit rumah. Hingga kini BNPB masih melakukan pendataan jumlah pengungsi.
"Wilayah ini hampir setiap tahun terendam banjir dan berada pada daerah rawan banjir," tutur Kepala Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam pesan singkatnya kepada Republika, Selasa (13/1).
Sutopo mengatakan BPBD Kabupaten Pandeglang hingga kini masih melakukan pendataan lebih lanjut. Sementara BPBD telah mendirikan posko penanganan darurat. "Logistik telah disalurkan dan perahu karet ditempatkan di tiap-tiap posko," tuturnya
Sutopo mengatakan setiap tahunnya banjir dan longsor sering terjadi di Pandeglang. Selain karena faktor alam yakni topografinya yang cekung, kata Sutopo banjir juga disebabkan berkembangnya wilayah tersebut menjadi kawasan budidaya untuk permukiman dan pertanian sehingga rentan terjadi banjir. "Degradasi lahan dan sungai juga makin menyebabkan banjir makin meningkat," tuturnya.