REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor UHAMKA, Profesor Suyatno mengungkapkan Indonesia mempunyai potensi luar biasa pada tanaman herbal. Namun, sayangnya Indonesia ketinggalan dalam pengembangan pengobatan herbal dari Thailand.
Padahal, ungkap Prof suyatno, potensi tanaman herbal Indonesia jauh lebih besar dari pada Thailand. ''Makanya, sudah saatnya Indonesia mengembangkan pengobatan herbal,'' jelas Suyatno di Jakarta, Rabu (14/1).
Menurut Suyatno, Indonesia merupakan negara tropis yang tanaman obatnya banyak dan bervariasi. Namun ternyata masyarakat hanya disuruh menggunakan obat-obatan kimia sebab obat kimia yang banyak dikembangkan di Indonesia.
''UHAMKA, sekarang mengembangkan pengobatan herbal. Mahasiswa UHAMKA dikirim ke Cina untuk belajar pengobatan herbal,'' jelasnya.
Ini dilakukan agar Indonesia punya pengobatan herbal sehingga tanaman herbal bisa dimanfaatkan dengan baik. Jika semakin banyak ahli tanaman herbal, maka masyarakat punya pilihan untuk berobat secara herbal yang mendapatkan legalitas dari pemerintah.