REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG-- Ketua Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Cabang Nusa Tenggara Timur, Acry Deodatus berpendapat, islah dua kubu diinternal partai Golkar dan PPP merupakan ancaman serius bagi keutuhan Koalisi Merah Putih di parlemen.
"Kalau upaya damai atas dualisme kepemimpinan di Golkar dan PPP sukses, maka posisi KMP sudah tidak ada taring lagi. KMP bakal tinggal nama, karena hanya tinggal dua parpol saja yang tetap solid yakni Gerindra dan PKS," kata Acry Deodatus, di Kupang, Kamis (15/1).
Dia mengemukakan hal itu menjawab pertanyaan seputar dinamika perundingan damai atas dualisme kepemimpinan di DPP Golkar dan PPP dan nasib Koalisi Merah Putih di parlemen. Mengenai posisi PAN, Acry Deodatus yang juga senior Golkar NTT itu mengatakan, bukan tidak mungkin PAN akan mengalami nasib yang sama seperti Golkar dan PPP.
"Sekarang ini sudah mulai ada gerakan untuk menolak pencalonan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa dan ini menandakan bahwa ada benih perpecahan yang bisa mengarah pada dualisme kepengurusan, karena mereka yang menolak Hatta Rajasa bisa membuat Munas tandingan," katanya.
Pandangan yang hampir sama disampaikan pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang Ahmad Atang yang menilai, posisi Koalisi Merah Putih (KMP) di parlemen kini mulai dibayangi oleh perpecahan yang melanda partai politik anggota KMP.
Selain Partai Golkar dan PPP, boleh jadi kondisi yang sama akan melanda Partai Amanat Nasional (PAN), yang akan menggelar Munas dalam waktu dekat ini, katanya. "Dengan demikian, nantinya praktis yang ada di KMP hanya Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang relatif masih solid," katanya.
Menurut Ahmad Atang, Partai Golkar sebagai lokomotif KMP di parlemen saat ini tengah dihadapkan pada kondisi internal yang cukup rumit penyelesaiannya sehingga staminanya terkuras habis. "Golkar sedang terbebani bukan saja masalah internal partai, akan tetapi masalah Koalisi Merah Putih dan kepentingan politik partai berlambang pohon beringin itu di pilkada, yang akan digelar tahun ini secara serentak," katanya.