Ahad 18 Jan 2015 21:08 WIB

SPBU Sepi Konsumen

Rep: ahmad baraas/ Red: Damanhuri Zuhri
  Petugas mengisikan Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada konsumen di salah satu SPBU di Jakarta, Jumat (16/1).   (Republika/ Yasin Habibi)
Petugas mengisikan Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada konsumen di salah satu SPBU di Jakarta, Jumat (16/1). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Rencana pemerintah menurunkan harga BBM per Senin (19/1) dini hari berdampak sepinya konsumen di sejumlah SPBU di seputaran daerah tapal kuda, Jawa Timur. Mobil-mobil pribadi yang masuk ke areal SPBU hanya memanfaatkan fasilitas toilet dan mushalla saja.

Sepanjang Ahad (18/1), kata petugas di SPBU Gerati, Pasuruan, mobil yang masuk ke areal SPBU hanya untuk beristirahat. Kalau toh ada yang mengisi bensin, mereka membeli dengan jumlah terbatas. "Biasanya mereka mengisi tangki selalu penuh, tapi ini hanya Rp 100 ribu," kata Wargito.

Petugas pelayanan penjualan di SPBU dengan tarif toilet Rp 10.000 untuk toilet VIP itu memaklumi kalau konsumen menahan diri mengisi tangkinya.

Konsumen katanya, sudah tahu kalau harga BBM akan turun, sehingga membelinya sebatas keperluan jangka pendek saja. "Mereka menunggu harga BBM turun dulu, baru isi tangka lagi," lagi katanya.

Di tempat terpisah, petugas SPBU di kawasan Singosari Kabupaten Malang, menyatakan tidak khawatir kalau BBM di tempat dia bekerja akan tersisa, lantaran sepi pengunjung.

Semuanya, kaya Suwardi, sudah diperhitungkan manajemen. "Tidak ada masalah dan insya Allah stok BBM tidak tersisa," katanya.

Sedangkan di SPBU Karanglo, Kota Malang, sejak siang tidak melayani konsumen. Dengan alasan bensin habis dan belum ada pasokan, mereka terpaksa memasang pengumuman bensin habis.

"Itu taktik pengusaha saja, agar tidak merugi jika BBM tersisa," kata seorang konsumen yang kecewa karena bisa membeli BBM di tempat itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement

Rekomendasi

Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement