Jumat 23 Jan 2015 00:02 WIB

Parlemen Oposisi Libya Tunda Perundingan PBB

Rep: Gita Amanda/ Red: Julkifli Marbun
Libya
Foto: english.aljazeera.net
Libya

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Parlemen oposisi Libya menunda pembicaraan damai yang disponsori PBB. Mereka menyalahkan pemerintah saingan atas aksi kekerasan terbaru yang terjadi di negara tersebut.

Aljazirah melaporkan, Parlemen oposisi yang dikenal sebagai Kongres Umum Nasional (GNC) dibentuk setelah kelompok bersenjata merebut ibukota Tripoli. Perdana Menteri Abdullah al-Thinni kemudian memindahkan 'markas' mereka ke wilayah timur.

Juru bicara GNC Omar Hmeidan mengatakan, perwakilan dari majelis Tripoli tak akan mengambil bagian dalam pembicaraan damai yang disponsori PBB. Ia menuduh pasukan yang bersekutu dengan pemerintah menyerang cabang bank sentral di Benghazi dan juga melakukan tindakan kekerasan lain.

Pekan lalu PBB meluncurkan putaran baru perundingan di Jenewa yang bertujuan meredam konflik. Namun pada Ahad GNC menerima laporan bahwa pembicaraan PBB berlangsung di Libya, tidak di Jenewa.

Selama ini kedua pihak bersekutu telah berebut sejumlah wilayah dan ladang minyak. Mereka juga berupaya mengambil alih bank sentral untuk mengendalikan pendapatan minyak negara tersebut. Hmeidan menjelaskan, oposisi di Tripoli tak lagi berniat ikut ambil bagian dalam pembicaraan.

Pasukan yang setia pada Thinni diberitakan telah mengambil alih cabang bank sentral di Benghazi, setelah mengusir pejuang dari wiayah tersebut. "Militer telah menguasai bank sentral untuk beberapa waktu, bukan hanya hari ini, Bank sentral sekarang aman," kata komandan militer di Benghazi Kolonel Farraj al-Barasi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement