REPUBLIKA.CO.ID, MALANG - Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto ditangkap Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, aktivis Anti-Korupsi Kota Malang galang dukungan. Aktivis anti-korupsi yang dimotori oleh Malang Coruption Watch (MCW) menduga penangkapan Bambang Widjojanto sebagai perlawanan Polri kepada KPK karena menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka.
"Pokoknya, KPK kami dukung. Kami melihat kriminalisasi dalam penangkapan BW," ujar Ketua Dewan Perkumpulan Malang Coruption Watch (MCW), Luthfi J Kurniawan Jumat, (23/1).
Lutfi, mengatakan penggalang dukungan kepada KPK ini juga dilakukan di semua kota . "Tidak hanya di Jakarta, tapi juga di Surabaya dimotori oleh LBH, di Jawa Tengah oleh masyarakat sipil, kita di sini mewakili Kota Malang dan Jawa Timur," kata Lutfhi dalam orasinya di depan Balaikota Malang.
Luthfi mengatakan penangkapan Bambang Widjojanto sangat janggal. Bambang Widjojanto ditangkap karena kasus pada tahun 2010. Yang melaporkan Bupati Kota Waringinbarat pun sudah mencabut laporannya. Karena itu menurut Lutfi ada upaya pelemahan pemberantas korupsi.
"Presiden Joko Widodo terlihat tidak mampu dan hanya mampu diam, Presiden Joko Widodo tidak memiliki visi yang jelas dalam pemberantasan korupsi," kata Lutfi.
Para aktivis awalnya berdemonstrasi di depan Balaikota Malang. Lalu mereka masuk ke depan gedung DPRD. Di depan gedung DPRD mereka meminta Ketua DPRD menemui mereka untuk menyampaikan aspirasi. Tidak lama melakukan orasi para aktivis masuk ke lobby gedung DPRD.
Di dalam gedung DPRD mereka kembali berorasi. Tidak lama kemudian Ketua DPRD Kota Malang Arif Wicaksono menemui mereka. Arif mengatakan pemerintah daerah berusaha agar apa yang terjadi di Jakarta tidak berimbas ke daerah.
"Kita percayakan hal ini kepada penegak hukum di Jakarta," kata Arif.