REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Sampai saat ini, total sudah ditemukan 69 mayat korban Air Asia QZ 8501 dari 162 penumpang yang terdiri dari 155 penumpang dan tujuh kru pesawat Air Asia.
"Empat mayat korban kembali ditemukan, total sudah ditemukan 69 mayat korban Air Asia QZ 8501," ujar Direktur Operasional Basarnas, Marsekal Pertama (Marsma) SB Supriyadi di Posko Utama Lanud TNI AU Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah (Kateng), Sabtu (24/1).
Pesawat Air Asia QZ 8501 mengangkut 155 penumpang dan tujuh kru saat dinyatakan hilang kontak di atas perairan Selat Karimata, Ahad (28/12), setelah delapan menit lepas landas dari Surabaya menuju Singapura. "Tim gabungan Basarnas akan terus berusaha menemukan seluruh mayat korban yang kemungkinan masih banyak terjebak di tubuh pesawat," jelas Supriyadi.
Menurut Supriyadi, Basarnas sudah fokus pada pengangkatan bagian besar badan pesawat. Sebanyak 19 balon pengapung yang digunakan untuk mengapungkan pesawat sudah berada di permukaan laut. Ada 81 tim penyelam gabungan dari tim Basarnas dan Denjaka TNI AL yang sudah bekerja untuk menarik badan pesawat ke permukaan laut.
Proses pengapungan dilakukan oleh kapal Crest Onyx. Badan pesawat rencananya juga akan diangkat ke kapal milik SKK Migas tersebut. "Proses pengangkatan badan pesawat masih berlangsung," kata Supriyadi yang mengungkapkan badan pesawat berada di kedalaman 30 meter dan berjarak 3.400 meter dari titik penemuan ekor yang sudah diangkat beberapa waktu lalu.
"Saat ini, cuaca di sekitar Selat Karimata cukup baik, kecepatan arus bawah laut 0,3 knot dengan tinggi gelombang satu-dua meter," kata jenderal bintang satu tersebut.