REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI naik sebesar 2,24 persen daripada tahun lalu.
Total APBD 2015 yang disepakati sebesar Rp 73,08 triliun. Padahal Gubernur telah memangkas beberapa anggaran yang tidak penting.
Kenaikan anggaran terjadi karena Pemprov banyak membeli tanah untuk pembebasan lahan, perbaikan sekolah, dan beasiswa bagi siswa miskin.
"Untuk pendidikan 27 persen. Anggaran kesehatan tetap, tapi PU naik. Belum termasuk jalan," tutur Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama, Selasa (27/1).
Adapun rinciannya, yaitu pendapatan daerah sebesar Rp 63,8 triliun. Selanjutnya belanja daerah sebesar Rp 67,4 triliun. Surplus sebesar Rp 3,6 triliun. Pembiayaan daerah sebesar Rp 3,6 triliun.
Selanjutnya perincian penerimaan, untuk pembiayaan sebesar Rp 9,2 triliun. Sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu sebesar Rp 8,9 triliun. Pinjaman debit Rp 298,5 miliar. Sementara itu, pengeluaran pembiayaan Rp 5,6 triliun.
Ada pula penyertaan modal sebagai investasi pemerintah daerah sebesar Rp 5,6 triliun. Pembayaran pokok hutang sebesar Rp 9 miliar.
APBD tersebut ditandatangani oleh Gubernur dan Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi. Disetujui oleh forum Rapat Paripurna yang dihadiri 86 anggota dewan dari total 162 anggota.