Kamis 29 Jan 2015 16:33 WIB

Ini Kronologis Jatuhnya Air Asia Berdasarkan Laporan BlackBox

Rep: C85/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Petugas menunjukan kotak berisi bagian dari blackbox yang merupakan flight data recorder (FDR) sesaat setelah kotak tersebut tiba di kantor Komisi Nasional Keselamatan Transportasi, Jakarta Pusat, Senin (12/1). (Antara/Fanny Octavianus)
Petugas menunjukan kotak berisi bagian dari blackbox yang merupakan flight data recorder (FDR) sesaat setelah kotak tersebut tiba di kantor Komisi Nasional Keselamatan Transportasi, Jakarta Pusat, Senin (12/1). (Antara/Fanny Octavianus)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis laporan awal atau preliminary report terkait jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501. Investigasi ini berdasarkan data yang didapat dari rekaman Flight Data Recorder dan Cockpit Voice Recorder yang berhasil diunduh.

Dari laporan ini kemudian terungkap kronologis jatuhnya pesawat dari data faktual kotak hitam. Ketua Tim Investigasi AirAsia QZ8501 Mardjono Siswosuwarno mengungkapkan, pada pukul 23.16 UTC atau 06.16 WIB ATC (Air Traffic Control) Jakarta mengizinkan pesawat untuk naik ketinggian terbang ke flight level 34 ribu kaki, dari sebelumnya 32 ribu kaki.

"Pada saat kejadian tersedia gambar gambar cuaca yg tunjukkan ada formasi awan CB (cumolonimbus) dengan puncak awan 44 ribu kaki," ujar Mardjono.

Mardjono melanjutkan, posisi terakhir pesawat yang ditunjukkan oleh layar radar di Jakarta terdapat pada koordinat LS 3 derajat 34' 48,36" dan BT 109 derajat 41' 50,47".

 

Kapten Ertata Lananggalih, salah satu investigator penerbangan menambahkan, ketinggian pesawat terakhir diperkirakan pada 37400 kaki. "Kira-kira abis itu pelan-pelan turun dan seterusnya, turun pelan-pelan selama tiga menit 20 detik," ujar Ertata.

Dia mengilustrasikan, ketika pesawat mencoba berbelok, yang diperkirakan menghindari awan CB, pesawat sempat miring sayapnya. Kemudian pilot berhasil menstabilkan lagi, sebelum akhirnya pesawat mulai menukik ke atas untuk neik ketinggian.

"Itu turun lagi agak nukik 30 detik. Abis itu, tiga menit sampai dia hilang rekaman. Itu suatu gerakan yang perlu diteliti lagi," jelas Ertata.

Lebih rinci, Ertata menyebut bahwa lama waktu 30 detik digunakan pesawat untuk menaikkan level ketinggian dari  32 ribu kaki naik ke atas sampai ke 37400 dan 30 detik kemudian dia turun ke 32 ribu dalam 30 detik. "Pelan-pelan selama 3 menit 20 detik sampai 23 menit 20 an (total waktu hingga kotak hitam tidak merekam)," jelasnya.

Lebih lanjut, Mardjono menolak menyebut bila Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh stall. Dia menyebut, butuh investigasi lebih lanjut untuk menyimpulkan apa dan bagaimana jatuhnya pesawat secara detail.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement