REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU-- Sedikitnya lima benda yang diduga serpihan bangkai pesawat Air Asia QZ8501 yang jatuh di Perairan Karimata, Pangakalanbun, Kalimantan Tengah, kembali ditemukan nelayan di sekitar perairan laut Rangas, Kabupaten Mamuju ibukota Sulawesi Barat.
"Setelah nelayan Majene menemukan lima bangkai jenazah yang diduga korban Air Asia, kini nelayan di Mamuju juga menemukan serpihan bangka pesawat," kata Anggota Badan SAR Nasional Mamuju, Yusril di Mamuju, Jumat (30/1).
Menurutnya, benda itu ditemukan nelayan saat turun melaut berupa benda yang diduga kuat serpihan Air Asia berupa yakni gabus berwarna hitam berbentuk balok dengan panjang sekitar 1 meter lebih.
Bukan hanya itu, nelayan juga menemukan benda meyerupai pintu berbahan fiber berwarnah putih yang sudah patah dengan tulisan Element To Intercambiable No Altelar serta kode Registrasi D5518312001901A AR3423.
"Nelayan menemukan pertama namanya Basri kemudian di informasikan kepada Najamuddin yang juga nelayan terkait adanya penemuan benda tersebut. Belum tahu pasti apakah bagian dari Air Asia. Kami akan bawa langsung ke Majene untuk dikirim ke Polda Sulselbar," ungkap Yusril.
Kapolres Mamuju AKP Eko Wagianto juga membenarkan penemuan benda ini meski hanya sebatas dugaan benda tersebut bagian dari serpihan Air Asia. Meski demikian, Eko meyakini temuan benda oleh para nelayan di Mamuju kemungkinan besar serpihan pesawat yang nahas di Selat Karimata, Kalimantan Tengah.
Serpihan sebelumnya juga ditemukan di Desa Babana, Kecamatan Budong-Budong Mamuju Tengah yang ditemukan Hardianto (28 thn) sekitar pukul 20.00 WITA. Nelayan tersebut menyerahkan serpihan kepada Polsek Budong-Budong berupa satu buah tabung berwarnah merah yang sudah berkarat, benda padat segi empat berwarna hitam berbahan karet tebal, serta kursi yang berkode Airbush A-320 dengan tanggal MFD Agustus 2012.
Benda yang diduga serpihan tersebut kini diamankan pihak Polisi Resort (Polres) Mamuju untuk dibuatkan berita acara penyerahan kepada Basarnas Mamuju untuk dibawa ke Kabupaten Majene dan diteruskan ke Polda Sulselbar.