Sabtu 31 Jan 2015 05:15 WIB

Pengamat: Tinggal Jokowi Berani atau Tidak Gunakan Hak Prerogatifnya

Rep: c05/ Red: Bilal Ramadhan
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Jokowi diminta segera membatalkan pelantikan Budi Gunawan (BG) menjadi Kapolri. Hal ini menurut para pengamat politik merupakan pesan dari rakyat yang harus bisa ditangkap oleh Jokowi.

Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro menyatakan gejala di publik menunjukkan hal demikian. Dia mencontohkan hasil dari rekomendasi tim independen, dan juga gerakan massa di akar rumput sepakat bersuara agar BG tidak dilantk menjadi Kapolri.

“Di sini tinggal Jokowi berani atau tidak menggunakan hak prerogratif nya selaku presiden,” kata dia, Jumat (30/1).

Dia berpendapat arah kepada pembatalan BG menjadi Kapolri cukup besar. Hal ini, kata dia, ditunjukkan dengan Jokowi yang coba menggalang kekuatan dengan elemen politik lain.

Siti mencontohkan pertemuan Jokowi dengan KMP, Habibie dan juga pembentukan tim independen merupakan penggalangan kekuatan yang dilakukan oleh Jokowi. “Soalnya kebijakan pembatalan BG menjadi kapolri justru tidak didukung oleh PDIP,” kata dia.

Menurut Siti, tinggal kecermatan  dari Jokowi saja apakah bisa mengkonsolidasikan kekuatan yang ada diluar PDIP. Jika ini berhasil, kata dia, kebijakan pembatalan BG menjadi Kapolri bisa berjalan mulus.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement