REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya menggelar hasil operasi Bina Kusuma pada Selasa (3/2). Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang turut menghadiri gelar hasil operasi tersebut berkeliling melihat berbagai barang bukti yang berhasil disita oleh seluruh Polres di bawah wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Saat menyambangi stand barang bukti yang berhasil disita oleh Ditreskrimum, pria yang akrab disapa Ahok ini sempat melihat berbagai barang bukti. Saat melihat beberapa senjata tajam yang digunakan oleh para pelaku kejahatan, Ahok terlihat menggeleng-gelengkan kepala.
Kapolda Metro Jakarta Inspektur Jenderal Unggung Cahyono menyatakan operasi Bina Kusuma ini merupakan operasi yang berkaitan dengan pemberantasan premanisme. Operasi ini dijalankan selama 30 hari. Operasi Bina Kusuma sendiri dimulai pada 19 Januari lalu dan akan berakhir pada 17 Februari mendatang.
"Kami menangkap 2.785 tersangka, dan 305 di antaranya sudah ditingkatkan dalam tahap penyidikan," terang Kapolda Metro Jakarta Inspektur Jenderal Unggung Cahyono, Selasa (3/2).
Selain jumlah tersangka yang fantastis, Polda Metro Jaya juga berhasil menyita banyak barang bukti. Unggung menyatakan ada empat pucuk senjata api yang disita. Sedangkan untuk senjata tajam, kepolisian berhasil menyita 71 senjata tajam.
Ada 88 unit kendaraan sepeda motor yang juga turut disita oleh pihak kepolisian sebagai barang bukti. Untuk kendaraan roda empat, ada 20 unit kendaraan yang berhasil disita.
Pihak kepolisian juga berhasil menyita 99 buah ponsel selama operasi Bina Kusuma ini berjalan. Paling banyak disita oleh pihak kepolisian sebagai barang bukti ialah minuman keras atau miras. "Paling banyak. Ada 14.319 botol," terang Unggung.