Rabu 04 Feb 2015 20:52 WIB

Jaringan Pembegal Motor Ditelusuri Sampai ke Lampung

Rep: C01/ Red: Yudha Manggala P Putra
Begal Motor (ilustrasi)
Foto: Foto : Mardiah
Begal Motor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA SELATAN -- Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Unggung Cahyono sempat menyatakan pelaku pembegalan yang terjadi beberapa minggu terakhir terindikasi terkait jaringan Lampung. Jaringan Lampung kerap dikenal melakukan aksi tindak kejahatan dengan kekerasan terkait pencurian motor.

Meski pelaku pencurian motor dari jaringan Lampung ini kerap tertangkap, jaringan Lampung ini seakan terus muncul.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul menilai penyebabnya lebih dikarenakan karena adanya niat dan juga kesempatan. Seringkali, pelaku pencurian motor ini memanfaatkan kelengahan calon korban.

"Kalau lihat, itu kan ada kelompok yang di Lampung, kemudian ada kelompok lokal sendiri, kemudian ada (kelompok) dari daerah Banten," yang ada," terang Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul, Rabu (4/2).

Martinus menyatakan biasanya kelompok-kelompok pencuri motor ini, termasuk jaringan Lampung, melancarkan aksi berkelompok yang terdiri dari enam hingga tujuh orang. Para pelaku kejahatan ini menetap di satu tempat yang sama. Kegiatan mereka, lanjut Martinus, ialah berburu korban dengan patroli. Ada pula pencuri motor yang memang sengaja datang ke Jakarta untuk melakukan aksi pencurian.

Terkait adanya koordinasi dalam pencurian motor ini, Martinus menyatakan pihak kepolisian masih sedang mengungkap bagaimana jaringan pencuri motor ini bekerja. Akan tetapi Martinus menyatakan belum memastikan apakah benar di Lampung ada satu perkampungan yang dihuni oleh kriminal. Yang jelas, pihak kepolisian kini juga sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku pembegalan yang lari ke Lampung.

"Kalau itu (kampung kriminil) saya nggak tahu. Tapi kita tahu mereka kos di satu tempat, mereka (ada) berapa," jelas Martinus.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement