REPUBLIKA.CO.ID, MAROKO -— Maroko mendapatkan larangan tampil dalam dua turnamen setelah gagal menjadi tuan rumah Piala Afrika 2015. Selain itu, Federasi sepakbola Maroko juga didenda satu juta dolar AS serta diharuskan membayar 8 juta euro atas kegagalan kompetisi di negaranya.
Mengutip laporan BBC, pemerintah Maroko merasa prihatin tentang perannya sebagai tuan ruah di turnamen paling bergengsi di kawasan Afrika tersebut. Padahal Maroko dinyatakan sudah memenuhi syarat untuk menjadi tuan rumah.
Namun rencana tersebut gagal. Kegagalan itu diperparah juga dengan meluasnya wabah virus Ebola di Afrika. Namun Maroko tetap meminta turnamen ditunda sampai 2016. Pihak konfederasi Sepakbola Afrika (CAF) menolak permintaan Maroko tersebut.
Sebagai pengganti Maroko, CAF menunjuk Guinea Khatulistiwa sebagai tuan rumah untuk menjamu 16 tim yang akan berlaga. Belakangan juga CAF tetap memberikan denda pada Guinea Khatulistiwa sebanyak 100 ribu dolar AS untuk masalah penonton yang rusuh saat semifinal dengan Ghana.
CAF juga melarang Presiden Asosiasi Sepakbola Tunisia, Wadie Jary untuk mengikuti kegiatan CAF. Alasannya, Tunisia belum meminta maaf kepada CAF atas tuduhannya yang menyebut asosiasi tertinggi di kawasan itu telah berbuat curang. Tudhan itu terkait karena Tunisia gagal lolos ke perempat final saat melawan Guinea Khatulistiwa.