Senin 09 Feb 2015 14:47 WIB

BNPB: Jakarta Dikepung Banjir

 Genangan air banjir di Jalan Pegangsaan Timur dekat Stasiun kereta Cikini, Jakarta, Senin (9/2).   (foto: MgROL_34)
Genangan air banjir di Jalan Pegangsaan Timur dekat Stasiun kereta Cikini, Jakarta, Senin (9/2). (foto: MgROL_34)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa Ibu Kota DKI Jakarta semakin dikepung banjir dengan ketinggian air yang terus meningkat di beberapa wilayah.

"Khususya di Jakarta Pusat, Jakarta Utara dan Jakarta Barat," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Senin (9/2).

Dia menjelaskan, hingga kini?hujan deras masih terus turun. Diperkirakan hingga sore nanti hujan deras masih akan turun. "Pada Senin pukul 12.00 WIB pintu air Karet terukur 630 centimeter, artinya Siaga I. Dengan tinggi air lebih dari 600 centimeter maka daerah-daerah yang teredam banjir adalah beberapa wilayah di Jakarta Pusat," ucapnya.

Daerah tersebut yakni Stasiun Tanah Abang, Jati Baru, Petamburan, Jakarta Barat yakni Jati Pinggir, JPO antara Roxy, Latumenten, dan Jakarta Utara yakni Teluk Gong, Perumahan nelayan Kapuk, dan Muara Angke.

"Sementara itu pintu air di beberapa sungai juga bergerak naik. Pintu air Katulampa naik menjadi 80 centimeter (Siaga III) pada pukul 12.00 WIB. Pintu Manggarai naik menjadi 800 centimeter (Siaga III) pukul 11.00 WIB dan 825 centimeter (Siaga III) pada pukul 12.00 WIB," paparnya.

Selain itu, Pintu air Pasar Ikan 208 centimeter (Siaga II) dan pintu air Pluit naik menjadi 30 centimeter. Dengan kondisi seperti ini banjir diperkirakan berpotensi meluas. Pasokan air dari hulu makin meningkat sementara itu wilayah hilir sudah terendam banjir.

"Warga di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung yaitu di Kampung Pulo, Gang Arus, dan Pengadegan harus waspada banjir. Banjir masih menggenangi air mancur depan Indosat arah Jalan Abdul Muis setinggi 50 centimeter sehingga tidak bisa dilewati. banjir di Kelapa Gading dan Sunter juga makin naik," tuturnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement