Selasa 10 Feb 2015 19:57 WIB

Suriah Tolak Ajakan AS untuk Menyerang ISIS

Rep: C84/ Red: Ilham
Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Foto: Reuters
Presiden Suriah Bashar al-Assad.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Menteri Luar Negeri Suriah, Walid al-Moallem, Senin (9/2) kemarin, mengkritik sikap negara tetangganya, Yordania yang meningkatkan serangan udara terhadap kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Suriah.

Moallem menegaskan negaranya tidak membutuhkan bantuan dari luar dalam memerangi militan ISIS. Ia juga mengatakan kepada wartawan bahwa Suriah tidak akan menerima pasukan darat asing dari Yordania atau negara lainnya menyeberang ke Suriah untuk melawan ISIS.

Yordania, bagaimanapun, telah bersumpah untuk membalas kematian pilotnya, Muath Al-Kasaesbeh, yang dibakar hidup-hidup ISIS pada pekan lalu. 

"Kami tidak akan membiarkan siapa pun untuk melanggar kedaulatan nasional kita dan kita tidak perlu alasan apapun untuk itu," kata Moallem, seperti dikutip Kuwait Time, Selasa (10/2).

Ia mengatakan, pemerintah Suriah sepenuhnya mampu melawan ISIS dan tidak memerlukan bantuan negara lain.

"Yordania adalah anggota dari pasukan koalisi pimpinan AS dalam memerangai ISIS di Suriah. Pemerintah Suriah menggambarkan itu kampanye serangan udara yang tidak sah karena belum dikoordinasikan dengan pemerintah Suriah," katanya.

Sebelumnya, Presiden Suriah, Bashar Assad mengatakan, pemerintahnya telah menerima pesan umum dari militer Amerika Serikat (AS) tentang serangan udara yang menargetkan kelompok ISIS. Namun, Assad menyatakan tidak ada kerjasama secara langsung.

Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Assad mengatakan pesan ini disampaikan melalui pihak ketiga, yaitu Irak. "Kadang-kadang mereka menyampaikan pesan, pesan umum, tapi tidak ada yang taktis," katanya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement