REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang hari valentine, pembagian kondom gratis di dalam paket cokelat mulai marak dibagikan dan dijual disejumlah tempat. Kegiatan itu dinilai menyalahi norma agama sebab sama dengan melegalkan perbuatan zina.
Hal tersebut dinyatakan oleh Ketua Umum Persatuan Islam Istri (Persistri), Titin Suprihatin. Menurutnya, pembagian kondom gratis merupakan kebijakan yang kebablasan.
"Seharusnya sebelum melakukan sesuatu, berfikir dulu bagaimana efeknya, positif negatifnya," kata Titin, saat dihubungi Republika Online Rabu (11/2).
Ia menilai, seharusnya kaum remaja dihalangi, jangan sampai disediakan sarana untuk berbuat seks bebas yang tidak menyebabkan hamil. Seolah secara tidak langsung zina dilegalkan asal tidak hamil.
"Akhirnya efek negatif jadi lebih besar, terutama untuk kaum perempuan," ujarnya.
Titin menyatakan, ada tiga lingkungan pendidikan yang harus bekerjasama guna menjauhkan remaja dari kegiatan negatif itu. Lingkungan pendidikan tersebut di antaranya, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah.
"Ketiganya harus sejalan, kalau ada yang tidak sejalan maka ini akan mengurangi pencapaian tujuan pembelajaran bagi anak dan remaja," ungkap Titin.