REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Dua bulan bencana tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah, puluhan rumah yang dihuni sekitar 300 jiwa dari 53 kepala keluarga, tertimbun tanah longsor. Bencana tersebut menimbulkan trauma psikis bagi para korban akibat kehilangan anggota keluarga serta harta benda yang telah mereka miliki.
Sebagai perusahaan nasional yang bergerak di bidang jasa pengiriman dan distribusi, JNE merasa terpanggil untuk turut berpartisipasi menyalurkan bantuan berupa paket hunian sementara kepada para korban.
Bantuan diserahkan Direktur Operasional JNE Edi Santoso kepada Camat Karangkobar Yusuf Arigar dan Camat Wanayasa Arif Rahman, mewakili 106 kepala keluarga, pada akhir pekan lalu. Edi menjelaskan, bantuan itu diberikan tidak luput berkat perkembangan bisnis JNE yang secara sadar bahwa pencapaian perusahaan tidak luput dari dukungan para pelanggannya.
Karena itu, dari hasil yang diraih, pihaknya menyisihkan sebagian untuk program Corporate Social Responsibility (CSR) yang diperuntukan bagi masyarakat, dii mana salah satu pilarnya adalah kepedulian terhadap korban bencana alam.
"Atas terjadinya bencana alam tanah longsor di Banjarnegara ini, atas nama manajemen kami menyampaikan rasa keprihatinan yang sangat mendalam. Kami berharap bantuan Kami berharap bantuan yang kami serahkan ini dapat sedikit meringankan beban dan kehilangan yang dialami para korban,” katanya dalam siaran pers kepada Republika, Kamis (12/2).
Penyerahan bantuan itu juga dihadiri Head Regional Jawa Tengah & DI Yogyakarta Marsudi Suwita, Kepala Cabang JNE Semarang Murah Lestari, dan Head of Organization Development Departmen Donny Syachrullah, serta perwakilan tim DRT JNE (Disaster Recovery Team), serta saksi dari Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Banjarnegara, Veronika.
Adapun paket 'Hunian Sementara' itu, antara lain berupa perlengkapan dapur, perlengkapan mandi dan cuci, perlengkapan ibadah, serta perlengkapan sekolah. Bantuan sosial tersebut juga untuk melengkapi keperluan korban yang sebelumnya sudah disediakan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yaitu berupa Rumah Instan Sehat Sederhana) sebanyak 147 unit.
“Dengan menerapkan manajemen spiritual dalam setiap proses pengambilan keputusan dan program kerja, kami berharap seluruhnya dapat membawa manfaat baik untuk karyawan, perusahaan, maupun seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Edi.