REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah keluarga di Inggris mengakhiri penantian panjang selama lebih dari 200 tahun untuk memiliki keturunan perempuan.
Sejak tahun 1809 keluarga Lawrie tidak lagi memiliki keturunan perempuan dalam keluarga mereka. Kelahiran bayi perempuan di keluarga ini membuat kebahagiaan baru.
Bayi itu kini telah berusia emapt bulan, dan diberi nama Myla. Bayi ini berasal dari pasangan Hannah dan Mark dari Maidstone. Sebelumnya pasangan suami istri ini telah memiliki satu orang anak laki-laki dan dua orang anak laki-laki dari pernikahan Mark sebelumnya.
Istri Mark, Hannah, seperti dikutip dari laman Metro UK, Jumat (13/2), mengatakan ia sempat mempertanyakan apakah ada suatu kondisi genetik yang menyebabkan Mark hanya memproduksi sperma untuk anak laki-laki.
Setelah melakukan konsultasi kepada beberapa dokter bahwa peluang pasangan ini untuk memiliki anak laki-laki ataupun anak perempuan adalah 50:50, Ia memberanikan diri untuk memecahkan mantra keluarga.
Dia terus menerus mencoba menggunakan metode Amerika dari tahun 60-an yang disebut Metode Shettles. Metode ini bekerja pada logika bahwa kromosom perempuan lebih lambat tapi bertahan lebih lama dari laki-laki. Entah karena faktor keberuntungan atau berkat ilmu pengetahuan, pada 20 minggu kehamilan akhirnya diketahui mereka hamil anak perempuan.
Tentu saja, Myla menikmati semua manfaat menjadi satu-satunya gadis dalam keluarga dan diperlakukan seperti seorang putri. Bahkan Ibunya mengakui tidak bisa menahan menggunakan warna merah muda semuanya, dari gaun hingga bando yang serasi.