REPUBLIKA.CO.ID,NORTH CAROLINA-- Biro Investigasi Federal (FBI) yang merupakan badan investigasi utama dari Departemen Keadilan Amerika Serikat (AS) mengatakan akan terus membantu Kepolisian Chapel Hill dalam melakukan penyelidikan terhadap insiden Chapel Hill.
Insiden tersebut telah menewaskan tiga mahasiswa Muslim pada Selasa (10/2) malam di sebuah kompleks apartemen di Summerwalk Circle, dekat kampus Universitas North Carolina, Chapel Hill. FBI juga mengatakan akan melakukan penyelidikan sendiri atas insiden tersebut.
"FBI terus memberikan bantuan kepada Kepolisian Chapel Hill untuk memproses bukti penyelidikan yang terkait dengan tewasnya tiga mahasiswa," bunyi pernyataan FBI, seperti dilansir ABC News, Jumat (13/2).
"FBI juga telah membuka penyelidikan awal untuk menentukan apakah ada undang-undang federal yang dilanggar terkait dengan kasus ini."
Sebelumnya kepolisian mengatakan mereka sedang menyelidiki apakah penembakan itu terkait dengan motif agama ketiga korban tersebut. Deah Barakat (23), Yusor Mohammad (21), dan Razan Mohammad Abu-Salha (19) tewas akibat tembakan brutal yang dilakukan seorang Atheis, Craig Stephen Hicks (46).
Meninggalnya ketiga mahasiswa Muslim tersebut menuai simpati yang besar dari seluruh dunia terutama di dunia maya yang mengecam aksi penembakan serta lambannya media-media di AS dalam memantau tragedi ini.
Melansir VOA, dalam laman YouCaring.com, sebuah situs pengumpulan dana lewat internet secara gratis, Barakat adalah salah seorang penggagas pengumpulan dana untuk menyediakan layanan perawatan gigi secara gratis kepada siswa-siswa di Salaam School Turki.
Bahkan, Barakat dan beberapa rekannya diijadwalkan akan terbang ke Turki pada musim panas ini untuk merawat anak-anak Suriah yang terpaksa mengungsi ke Turki akibat konflik yang terjadi di negaranya.