REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato Seri Zahrain Mohamed Hashim mengecam keras iklan dari salah satu perusahaan Malaysia yang menghina pembantu rumah tangga asal Indonesia. Ia mengatakan, tindakan perusahan pembuat iklan yang menghebohkan tersebut sangat buruk dan mengancam keharmonisan antar negara serumpun.
Berbicara di hadapan sejumlah wartawan pada Senin (16/2) di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, Dato Seri Zahrain mengatakan ia mewakili banyak warga Malaysia mengaku sangat geram dengan iklan yang menyudutkan Tenaga Kerja Indonesia. Ia menyebut iklan tersebut dapat menggangu hubungan baik Malaysia dan Indonesia.
"Itu iklan yang sangat buruk, kami di sini (Malaysia) menyebutnya iklan biadab," kata Dato Seri Zahrain.
Namun ia mengatakan, Pemerintah Malaysia tak bisa menghukum secara pidana pembuat iklan tersebut. Sebab, menurutnya di Malaysia tak ada peraturan yang mengatur hal tersebut. Kasus ini menurutnya berkaitan dengan kebebasan berekspresi yang diusung Malaysia.
Tapi, Dato Seri mengatakan, nota diplomatik berupa teguran telah dilayangkan ke perusahaan tersebut. Ia juga mengaku heran, mengapa iklan yang menurutnya sudah lama ada tersebut baru muncul kembali seiring kunjungan Presiden Indonesia ke Malaysia.
"Itu iklan lama, saya juga heran kenapa muncul lagi bersamaan dengan kedatangan Pak Jokowi. Tapi kami jelas mengecam keras iklan itu," katanya.
Ia berharap, kejadian serupa tak akan terulang kembali ke depannya. Sebab, menurut Dato Seri Zahrain, Malaysia masih butuh tenaga kerja dari Indonesia mengingat terbatasnya jumlah penduduk di Malaysia. Tak hanya Indonesia, Malaysia juga kini mendatangkan tenaga kerja dari sejumlah negara tetangga lain, seperti Banglades dan Kamboja.