Senin 16 Feb 2015 21:42 WIB

Paceklik Pekerjaan, 1 dari 3 Geolog di Australia Menganggur

Red:
abc news
abc news

Terus menurunnya harga komoditas barang tambang di Australia berdampak pada mata pencaharian para ahli bumi atau geolog di Australia. Data Survey terbaru menunjukkan hampir sepertiga dari ahli geologi di Australia saat ini menganggur lantaran pekerjaan eksplorasi semakin jarang.

Hasil survey tiga bulanan terakhir yang dilakukan Institut Ilmu geologi Australia menunjukkan saat ini banyak geolog senior di Australia terpaksa melamar pekerjaan untuk posisi lulusan S-1 bergaji rendah.
 
Hal ini menunjukkan telah terjadi penurunan yang cepat dalam profesi pakar geologi, Presiden Institut Ilmu Geologi Australia, Wayne Spilsbury mengatakan beberapa tahun lalu seorang ahli geologi yang baru lulus ditawarkan gaji hingga $ 90 ribu atau setara dengan sekitar Rp 900 juta untuk posisi pekerjaan pemula. Namun kini bahkan ada yang menawarkan diri untuk bekerja secara cuma-cuma alias tidak dibayar.
 
Tingkat pengangguran dikalangan responden yang berjumlah 666 orang pada akhir Desember lalu adalah mencapai 15,5 persen,  angka ini 2 persen lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya.
 
Kenaikan pengangguran bahkan lebih tinggi di kalangan ilmuwan ahli bumi yang dipekerjakan secara personal karena jumlahnya mencapai 16,9 persen, naik dari 15,4 persen pada kuartal September.
 
Jika dipadukan puncak tingkat pengangguran mencapai 32,4 persen yang merupakan jumlah kedua tertinggi yang tercatat sejak lembaga ini mulai melakukan survei pada akhir krisis keuangan global (GFC) pada bulan Juni 2009.
 
Spilsbury mengatakan, terus berlanjutnya kelesuan pasar tenaga kerja di sektor pertambangan dipicu oleh harga komoditas tambang yang rendah, kondisi ini menekan keuntungan dan berkontribusi pada menurun tajamnya pendanaan eksplorasi.
 
"Dalam jangka pendek, pada pertengahan tahun lalu kita benar-benar melihat tidak adanya pergerakan kenaikan dari profit di sektor pertambangan, sektor ini benar-benar suram," ujarnya baru-baru ini.
 
Menurut data Institut Ilmu geologi Australia, angka tenaga kerja di sektor pertambangan pada tahun 2012 sempat kembali ke angka rata-rata nasional dan tingginya angka pengangguran ahli geologi tertinggi terjadi pada akhir krisis keuangan global.
 
Data dari Asosiasi Pertambangan dan Perusahaan Eksplorasi (AMEC) juga menunjukkan sejak Juni 2012 dana untuk pekerjaan eksplorasi deposit mineral baru dan yang sudah ada menurun drastis lebih dari $1 miliar menjadi hanya sekitar $400 juta pada bulan September.
 
Jumlah penawaran umum perdana untuk proyek-proyek eksplorasi mineral juga  menurun drastis dari 127 pada tahun 2007, menjadi 71 pada tahun 2011 dan hanya enam tahun lalu, kata AMEC.
 
Kondisi ini sangat menyulitkan ahli geologi mencari pekerjaan. Tak heran jika satu pekerjaan geologi ada 200 orang yang melamar.
 
Lantaran sepinya pasar tenaga kerja untuk geolog, seorang geolog asal Perth, Catherine Turnbull baru-baru ini mengaku melamar pekerjaan yang jauh lebih rendah dari kualifikasinya.
 
Dan belakangan baru diketahuinya kalau sudah ada 200 orang rekannya sesama geolog yang melamar posisi yang sama dalam jangka waktu 2 hari setelah diiklankan.
 
"Beberapa orang yang melamar merupakan senior dengan pengalaman kerja 10 - 15 tahun, mereka itulah yang paling banyak menganggur," kata Turnbull.
 
"Beberapa geolog seniot bahkan ada yang melamar untuk pekerjaan lulusan sarjana baru," ujarnya.
 
Menurutnya hanya tersedia sedikit pekerjaan yang diiklankan untuk ahli geologi setiap pekannya dan kebanyakan menawarkan kontrak kerja untuk periode singkat.
 
Dan kebanyakan yang ditawakan untuk posisi manajemen menengah dengan gaji kecil, yakni pekerjaan yang biasanya ditawarkan untuk pemula yang baru lulus dari S-1.
 
Turnbull mengatakan pekerjaan geologi memiliki siklus tertentu dan beberapa orang di kalangan geolog memanfaatkan momentum penurunan ini untuk meningkatkan keterampilan mereka sambil menunggu siklus kembali bergairah.
 
Meski lebih dari 66 persen dari ahli geologi menganggur atau setengah yang disurvey menganggur disurvei pada kuartal Desember mereka tidak yakin bersedia menerima pekerjaan penuh-waktu dalam waktu 12 bulan.
 
 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement