REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia, Dodi Ambardi mengatakan pemilihan ketua umum Partai Amanat Nasional tidak akan sama dengan pemilihan ketua umum di Partai Golkar. Sebab posisi dua calon ketua umum di PAN tidak menunjukan adanya ambisi seperti di pemilihan ketua umum di Golkar.
"Pemilihan Ketum di PAN tidak sama dengan Golkar," katanya kepada ROL, Senin (23/2)
Menurutnya, perpecahan di partai Golkar ditimbulkan karena adanya kepentingan politik yang ingin menguasai partai seluruhnya. Selain itu, kepentingan tersebut membesar dan akhirnya menimbulkan perpecahan antar pendukung.
Ia melanjutkan, sebab perpecahan yang ada di partai Golkar hingga kini belum terlihat di PAN. Menurutnya, PAN mungkin mempunyai permasalah di partai. Bahkan bisa saja kedua pemimpin tersebut bisa saja bertikai.
Namun, permasalahan seperti itu tidak muncul atau tidak terkoar. Sehingga PAN bisa meredam dan menyelesaikannya. Selain itu, jelang kongres PAN, juga belum ada tanda-tanda PAN akan terpecah menjadi dua kubu. Sehingga PAN bisa menyamai permasalahan di partai Golkar.
"Menurut saya belum ada tanda-tanda PAN seperti pemilihan Ketum di partai Golkar," ujarnya.
Sebelumnya, pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Firman Noor juga mengatakan dua calon ketua umum tidak akan terpeceh. Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan sama-sama menginkan PAN tetap di Koalisi Merah Putih (KMP). Sehingga pertentangan kedua calon ketua umum tidak ada.