REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Anggota Dewan Kehormatan (Wanhor) PAN Dradjad Wibowo mengajak kader PAN untuk menjadikan Rakernas dan Kongres sebagai tempat menyambung hati dan merekat silaturahim.
Dradjad mengatakan Rakernas PAN 7 Desember 2019 telah memutuskan pelaksanaan Kongres tahun 2020. Secara umum Rakernas berjalan bagus, meski sedikit ternoda oleh sebuah insiden. "Tapi saya yakin, itu hanya dinamika kecil. Setelah itu insyaa Allah adem lagi," kata Dradjad, kepada Republika.co.id, Ahad (8/12). .
Dradjad mengatakan, ia banyak bersilaturahim dengan berbagai kalangan, termasuk dari pemerintah, Muhammadiyah, para aktifis dan dari PAN sendiri seperti para peserta Kongres. Dalam silaturrahim tersebut, terdapat kesepahaman bahwa PAN harus menjadi parpol yang mampu menawarkan pilihan kebijakan publik yang lebih bermanfaat bagi rakyat. Baik itu di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, keamanan, hukum dan seterusnya. Para pihak di atas banyak memberi pandangan tentang berbagai isu kebijakan publik di mana PAN bisa menjadi pelopornya.
Hal yang secara khusus yang ia diskusikan adalah catatan sejarah PAN sebagai pelopor otomomi daerah. Karena itu PAN harus berada di barisan terdepan dalam memaksimalkan pelaksanaan dan manfaat otonomi daerah. Sebagai konsekwensinya, di lingkungan internalnya sendiri, ya PAN harus konsisten memaksimalkan otonomi bagi pengurus di tingkat Wilayah (Provinisi) dan Daerah. Misalnya saja dalam urusan Pilkada maupun kepemimpinan fraksi PAN di DPRD.