REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Aksi protes Indonesia kepada Perdana Menteri Australia, Tony Abbott yang mengaitkan eksekusi mati dengan bantuan pascatsunami dinilai pantas dilakukan.
Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Bobby Adhityo Rizaldi, menilai aksi koin untuk Australia merupakan reaksi yang wajar. Pasalnya, sindiran Abbott telah membuat masyarakat Indonesia geram.
“Jika yang dibela itu orang-orang yang berbeda interpretasi hukum dengan kita, mungkin masih ada pertimbangan, tapi ini jelas bandar narkoba, musuh dunia,” ujar Bobby, saat dihubungi ROL, Selasa (24/2).
Meski demikian, ia mengaku masalah tersebut sebaiknya jangan lagi dibesar-besarkan oleh Indonesia. Sebab Abbott sendiri telah meminta maaf dan mengakui pernyataannya tidak relevan.
“Lagi pula saya tidak yakin mereka akan benar-benar mau menerima pengembalian donasi tersebut,” paparnya.
Bobby berharap, permasalahan antara Australia dan Indonesia segera selesai dan kondisi bisa kembali normal. Walaupun, menurutnya, hukuman mati harus tetap dilakukan apapun risikonya.