Ahad 01 Mar 2015 08:04 WIB

Emwazi, Transformasi Little Mo Menjadi Jihadi John

Red: Indah Wulandari
Emwazi saat sekolah dan penampakan Jihadi John saat ini
Foto: mirror
Emwazi saat sekolah dan penampakan Jihadi John saat ini

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON—Satu lagi pengakuan mengejutkan dari teman sekolah Mohammed Emwazi alias Jihadi bahwa sang jagal kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) itu cinta mati pada seorang gadis.

“Saya ingat, dia (Emwazi) sangat terobesi pada Ahlam Ajjot. Rasanya sedih melihatnya saat itu berupaya keras mendekatinya. Ahlam tak tertarik, tapi Emwazi tak bisa membaca sinyal tersebut,” tutur salah satu teman sekelas Emwazi di sekolah menengah Quintin Kynaston, barat laut London pada Mirror, Ahad (1/3).

Padahal, setiap bertemu Emwazi, imbuhnya, Ahlam selalu menyindir. Tapi, hal itu kemudian mengubah kepribadian Emwazi kian aneh dengan kebiasaan menutup mulut saat berbicara. Emwazi pun berpura-pura ikut menertawakan dirinya sendiri saat di-bully.

“Semua orang menertawakannya. Dia mencoba ikut tertawa pula, tapi sangat jelas terlihat matanya berkaca-kaca, lalu ia mulai sendirian menuju ke pojok taman,” beber rekan Emwazi.

Lulus bersama dari sekolah tersebut tahun 2006, ia mengingat julukan yang disematkan bagi Emwazi adalah ‘Little Mo’ karena badannya kecil dan pendek. Gaya berjalan Emwazi pun saat itu selalu menunduk dengan bahunya ke depan.

Meski tak terlihat percaya diri, Emwazi terkadang memakai topi bisbol yang trendi dan celana training. Ia dikenal hanya mempunyai seorang teman yang usianya lebih muda.

Emwazi dan temannya ini sering terlihat bermain sepak bola bersama usai sekolah  di lapangan perumahan Dobson.

“Emwazi seorang fans Manchester United dan berpikir punya ketrampilan sepak bola. Temannya bahkan pemain berbakat. Emwazi sama sekali tak berbakat karena sama sekali tak bisa mengoper bola,” jelas sang teman.

Kakak temannya ini ternyata diketahui mempunyai seorang kakak yang tewas dalam serangan pesawat nirawak AS di Somalia pada 2013 lalu.

Setelah berlatih bersama, Emwazi bersama temannya nongkrong di kafe shisha.

“Disana banyak yang bermobil BMW dan mengisap ganja juga, Emwazi mungkin senang melihatnya,” urai sang rekan lagi.

Saat mencoba mengontak keluarga Emwazi, Mirror tak lagi menemukan rumahnya berpenghuni. Diperkirakan orang tua Emwazi menghilang karena takut pada aksi balas dendam publik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement