REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengamat politik Universitas Jayabaya Lely Arianie menilai Amien Rais belum bisa merangkul kubu Hatta Rajasa pasca selesainya kongres IV PAN 2015. Hal ini tampak dari mundurnya dua tokoh PAN yakni Drajat Wibowo dan Tjatur Sapto Edy.
Ia menilai sebagai seorang tokoh senior di PAN, seharusnya Amien Rais bisa menahan diri untuk tak terlalu agresif dalam bersikap saat kongres agar internal PAN menjadi lebih kondusif.
Dia memberikan contoh saat Amien berpidato di Kongres PAN dan melakukan sindiran pada Hatta.
“Hal tersebut akhirnya membawa perang di sosmed antara Hatta dan Amien,” ujarnya, Selasa (3/3).
Lely menyatakan dengan bersikap konfrontatif itulah akhirnya menjadi wajar jika kubu Hatta pasca kongres menjadi tak mau bergabung dalam kepengurusan PAN yang baru.
Mereka, lanjutnya, tak merasa nyaman bergabung dalam kepengurusan yang baru. Ibaratnya, kata dia, Amien belum bisa merangkul kubu yang kalah
Kongres Partai Amanat Nasional (PAN) yang dihelat dari Sabtu (28/2) hingga Senin (2/3) telah menghasilkan ketua umum dan juga ketua MPP yang baru. Untuk ketua umum yang baru diisi ioleh Zulkifli Hasan. Sedangkan posisi untuk ketua MPP dipegang oleh Soetrisno Bachir.
Dalam Kongres PAN ini, Zulkifli berhasil menduduki kursi ketua umum dengan mengalahkan calonnya yakni Hatta Rajasa. Sedangkan untuk kursi ketua mpp pemilihannya dilakukan secara aklamasi.