Jumat 06 Mar 2015 13:50 WIB
Eksekusi Mati Gembong Narkoba

Kedubes Australia Kembali Didemo Terkait 'Bali Nine'

Rep: C23/ Red: Ilham
?Pemuda Nasional menyerahkan uang koin kepada perwakilan Kedubes Australia saat aksi demontrasi di depan Kedutaan Besar Australia, Jakarta, Jumat (27/2).  (Republika/Agung Supriyanto)
?Pemuda Nasional menyerahkan uang koin kepada perwakilan Kedubes Australia saat aksi demontrasi di depan Kedutaan Besar Australia, Jakarta, Jumat (27/2). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Aksi yang juga anggota Kaoalisi Pro Indonesia (KPI), Ali Hamzah menyampaikan akan melakukan aksi di Kedutaan Besar Australia, Kuningan, Jakarta, Siang ini. Aksi yang diiringi dengan menggalang koin ini bertujuan menyampaikan tiga poin inti, yaitu pemberantasan narkoba, intervensi hukum, dan pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbott.

Poin pertama yang akan disampaikan KPI siang nanti adalah pemberantasan narkoba. Ali mengungkapkan, pengguna narkoba di Indonesia naik 4,5 juta per tahun. Jika dihitung korban kematiannya, 50 hingga 60 orang meninggal per hari karena zat adiktif tersebut. "Dan sebagian besar adalah anak muda," kata Ali, Jumat (6/5).

Selain itu, aksi yang berkoalisi dengan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini menentang bentuk intervensi hukum yang dilakukan pihak Australia. Menurut Ali, hukum adalah kedaulatan negara dan tidak  bisa diintervensi begitu saja oleh negara asing.

Poin terakhir, Ali dan KPI mengecam pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbot yang mengungkit bantuan negaranya kepada Indonesia ketika tragedi tsunami 2004. "Pernyataan seperti itu tidak layak dikatakan oleh seorang perdana menteri," ucap Ali.

Sampai hari ini, Ali menjelaskan, koin di poskonya telah terhimpun

10.632 keping dalam pecahan Rp 100, 200, 500, dan 1000. Ada juga dua ratus koin asing dari negara asing seperti Singapura, Rusia, dan Australia sendiri, katanya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement