REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 16 WNI dinyatakan hilang di Istanbul, Turki saat pergi bersama rombongan wisata, Jumat (6/3). Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengatakan, segala kemungkinan memang terbuka, termasuk dugaan mereka bergabung dengan kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
"Kemungkinan itu ada, apalagi dalam sejumlah kasus, Turki dijadikan tempat masuk ke Suriah dan Irak," kata Mahfudz kepada Republika, Ahad (8/3).
Mahfud mengatakan, untuk mempercepat proses dalam mendapatkan kejelasan kasus tersebut, KBRI harus berkoordinasi bukan hanya dengan pihak keamanan di Turki, tapi juga pihak-pihak di Indonesia.
Mahfudz meminta KBRI untuk terus berkoordinasi dengan Badan Intelijen Negara (BIN) yang ada di Jakarta. Ia juga meminta BIN mengumpulkan informasi dari keluarga mereka di Indonesia.
"Juga coba cari tahu apa sebenarnya motifnya. Diharapkan bisa segera terungkap," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera itu.
Mahfud menambahkan, yang ia tahu saat ini, koordinasi dan komunikasi dengan pemerintah Turki terus dilakukan melalui KBRI di Ankara dan KJRI di Istanbul. Namun, ia mengaku belum mendapatkan informasi lanjutan dari kasus tersebut.
"Saya harap bisa segera diketahui, apakah ini pola baru berkaitan dengan upaya masuk ke Suriah atau memang ini hanya kasus biasa," kata dia.