REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Arrmanatha Nasir, memgatakan pencarian terhadap hilangnya 16 Warga Negara Indonesia (WNI) di Turki terus dilakukan. Jika bisa ditemukan atau dijangkau tim pencari, 16 WNI yang hilang tersebut akan dipulangkan ke kampung halamannya.
"Jika mereka (tim pencari) sudah mengetahui di mana 16 WNI berada dan bisa dijangkau tentunya akan coba untuk diminta mereka (WNI) kembali," kata Nasir saat dihubungi, Ahad (8/3).
Saat ini, sambung Nasir, yang menjadi permasalahannya adalah, bila tim berhasil melacak, namun tak mampu menjangkau. Hal tersebut akan menjadi kendala, terutama bila mereka berada di daerah perbatasan Suriah dan Turki.
Karena, untuk mendeteksi warga yang masuk ke Suriah tidaklah mudah. Sebab panjangnya wilayah perbatasan Suriah dengan Turki yang membentang sepanjang 900 km.
"Sudah lakukan upaya-upaya deteksi dengan melihat semua CCTV yang ada di seluruh Turki dan perbatasan,” jelasnya
Pihak kepolisian dengan perwakilan Indonesia di Turki, lanjut Nasir, sudah bekerjasama mencari keberadaan keenam belas WNI tersebut. Terutama tempat-tempat umum yang diduga dilewati warga yang memisahkan diri tersebut.
Nasir menambahkan, belum ada penentuan batas waktu pencarian. Karena, hingga saat ini masih belum ada informasi penting lain yang diperoleh, termasuk dugaan 16 WNI ini bergabung dengan ISIS.
"Jadi kita belum bisa mengatakan bahwa mereka bergabung dengan suatu kelompok atau pergi ke suatu tempat tertentu," ujar Nasir. .
Sebelumnya dilansir dari Antara, Konsulat Jenderal RI di Istanbul, Turki, merilis 16 WNI yang hilang di negeri itu sewaktu berwisata, sedangkan sejumlah rumor menyebutkan mereka kemungkinan bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengingat Turki berbatasan dengan baik Irak maupun Suriah, dua negara yang bagian besar wilayahnya dikuasai ISIS.
"Dari informasi yang diterima, kasus seperti ini bukan yang pertama kali terjadi, dan ditangani oleh Kepolisian Istanbul," demikian keterangan tertulis KJRI Istanbul, Jumat sore.
KJRI Istanbul juga menyebutkan bahwa ke-16 WNI itu sebagian besar berasal dari Surabaya, Jawa Timur, sedangkan sisanya enam orang berasal dari Surakarta, Jawa Tengah.
Berikut ke-16 orang WNI hilang di Turki tersebut:
1. Utsman Mustofa Mahdamy asal Surakarta
2. Sakinah Syawie M. Tafsir asal Surakarta
3. Tsabitah Utsman Mahdamy asal Surabaya
4. Salim Muhamad Attamimi asal Surabaya
5. Fauzi Umar Salim asal Surakarta
6. Hafid Umar Babher asal Surakarta
7. Soraiyah Cholid asal Surabaya
8. Hamzah Hafid asal Surabaya
9. Utsman Hafid asal Surakarta
10. Atikah Hafid asal Surakarta
11. Jusman Ary asal Surabaya
12. Ulin Isnuri asal Surabaya
13. Humaira Hafshah asal Surabaya
14. Urayna Afra asal Surabaya
15. Aura Kordova asal Surabaya
16. Dayyan Akhtar asal Surabaya