REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) Marwan Jafar mengatakan, upaya peningkatan nilai tambah terhadap produk yang dihasilkan masyarakat desa penting dilakukan.
Nilai tambah bisa dihasilkan melalui pemanfaatan teknologi produksi, pengolahan atau pengemasan modern.
"Jadi produk yang dijual ke pasar bukan barang hasil panen, tetapi dalam bentuk produk olahan dengan kemasan menarik, tujuannya agar nilai jual meningkat," katanya, Senin, (9/3).
Ia mencontohkan, buah-buahan hasil tanaman masyarakat desa seperti pisang jika dijual tanpa diolah harganya satu tandan paling mahal 25 ribu. Tapi kalau sudah diolah menjadi keripik pisang dengan standar halal dan kesehatan baik, harganya akan jauh lebih mahal.
"Produktivitas berbentuk nilai tambah semacam inilah yang penting dikembangkan di desa-desa. Ini perlu dilakukan agar produk desa lebih dihargai dan meningkat harga jualnya," kata dia.
Dampaknya, ujar Marwan, bisa memberikan penghasilan yang lebih besar bagi masyarakat maupun income kas desa.
Namun dalam meningkatkan produktivitas, faktor lainnya seperti manajemen, teknik produksi, pengolahan dan pengemasan, teknik pembukuan dan pemasaran juga penting diperbaiki.