Rabu 11 Mar 2015 19:01 WIB
Golkar Pecah

PDIP Tegaskan tak Campuri Urusan Golkar

  Ketua Umum DPP Partai Golkar Munas Jakarta Agung Laksono (tengah).
Foto: Antara
Ketua Umum DPP Partai Golkar Munas Jakarta Agung Laksono (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- PDIP menegaskan tidak akan ikut campur urusan Partai Golkar, terkait putusan Kementerian Hukum dan HAM yang mengakui kepengurusan hasil musyawarah nasional Ancol pimpinan Agung Laksono.

"PDI Perjuangan tidak pernah mau mencampuri urusan partai lain, sebaliknya kita juga tidak ingin urusan internal dicampuri partai lain," kata Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Sirait usai membuka konferensi Daerah IV PDI Perjuangan Sumatra Barat yang diikuti seluruh pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di Padang, Rabu (11/3).

Ia mengatakan PDI Perjuangan menghargai kedaulatan partai lain dan tidak akan ikut campur urusan partai lain. Terkait pernyataan Agung Laksono yang menyatakan pihaknya akan keluar dari Koalisi Merah Putih, politikus yang akrab disapa Ara itu menegaskan, "PDI Perjuangan tidak bisa memaksa orang bersama dengan kita karena politik adalah pilihan hati."

Sebelumnya Presiden Jokowi sudah menyatakan dengan jelas dalam membangun kerja sama tidak berorientasi bagi-bagi kekuasaan. "Saat ini kami berusaha untuk melakukan itu, sebelumnya pernah ada sekretariat gabungan (Setgab) pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tapi tetap saja ada perbedaan pendapat," ujar anggota Komisi XI DPR ini.

Yang penting, kata Ara, apa yang disampaikan oleh pemerintah betul-betul sesuai dengan aturan hukum dan perundang-undangan. Maruarar yakin jika kebijakan pemerintah mengedepankan kesejahteraan rakyat dan keadilan maka akan diterima oleh semua partai yang ada.

Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengabulkan menerima kepengurusan DPP Partai Golkar hasil Munas Jakarta, secara selektif di bawah kepemimpinan Agung Laksono. Menkumham meminta Agung Laksono segera membentuk kepengurusan Partai Golkar dengan mengakomodasi kader Golkar yang memenuhi kriteria prestasi, dedikasi, loyalitas dan tidak tercela.

Menkumham menginstruksikan agar permohonan pendaftaran kepengurusan itu dituangkan dalam akta notaris dan didaftarkan ke Kemenkumham sesuai ketentuan.

Sedangkan Agung Laksono telah menyampaikan apresiasinya atas pengesahan Menkumham itu.

Ia menyatakan akan segera melakukan konsolidasi untuk membentuk kepengurusan Golkar yang mengakomodasi kader partai beringin yang memiliki prestasi, dedikasi, loyalitas dan tidak tercela.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement